Menu

Utamakan Ideologi bukan Elektabilitas, PDIP Disebut Ogah Dukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta?

Zuratul 1 Aug 2024, 10:04
Utamakan Ideologi bukan Elektabilitas, PDIP Disebut Ogah Dukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta?
Utamakan Ideologi bukan Elektabilitas, PDIP Disebut Ogah Dukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta?

RIAU24.COM -Ketua Tim Pemenangan Pilkada 2024 PDIP, Adian Napitupulu, menyebut partainya saat ini belum juga menentukan pilihan siapa yang bakal diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. 

Ia menyebut terdapat beberapa faktor yang menjadi pertimbangan sebelum mengambil keputusan.

Sejauh ini, ada dua nama yang dianggap santer bakal diusung partai lambang banteng itu, yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. 

Anies sudah diajukan namanya sebagai calon gubernur tunggal dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PDIP DKI Jakarta.

Sedangkan Ahok kader PDIP yang juga merupakan eks Gubernur DKI. Keduanya menempati posisi teratas elektabilitas Pilkada DKI saat ini.

Kendati demikian, Adian menyebut elektabilitas tak menjadi jaminan mendapat dukungan dari PDIP.

"Survei bagus, tapi kalau pemahaman ideologinya dia tidak bagus, belum tentu kita dukung," ujar Adian di Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2024).

Ia menyebut pertimbangan utama PDIP adalah ideologi dari si calon. Karena itu, PDIP termasuk lama dalam memutuskan pilihan.

"PDI Perjuangan itu kalau memilih kepala daerah, memilih presiden, memilih caleg, dan sebagainya, itu lama. Kenapa lama? Karena dipertimbangkan banyak, gagasan, pemahaman, ideologi, kecintaan pada republik," jelasnya.

"Jadi, tidak cuma sekadar menghitung angka survei, dukung, angkat surveinya bagus," katanya menambahkan.

Selain ideologi, sang calon juga harus memiliki pemahaman baik tentang mengelola pemerintahan.

"Kalau kemudian dia tidak memiliki gagasan yang bagus tentang bernegara, dia tidak tahu bagaimana mengelola negara, dia tidak tahu bagaimana dan tidak punya konsep bagaimana mengurangi kemiskinan, bagaimana menyiapkan, membuka lapangan pekerjaan. Tapi modal dia cuma survei doang, ngapain kita dukung?" pungkas Adian.

(***)