Menu

Jepang Diguncang Oleh Gempa Kembar yang Kuat, Peringatan Tsunami Dikeluarkan

Amastya 8 Aug 2024, 19:59
Gambar ini menunjukkan sebuah pantai di daerah yang terkena dampak gelombang tsunami di kota Misaki di kota Suzu, prefektur Ishikawa pada 7 Januari 2024, setelah gempa bumi besar berkekuatan 7,5 skala Richter melanda wilayah Noto pada Hari Tahun Baru /AFP
Gambar ini menunjukkan sebuah pantai di daerah yang terkena dampak gelombang tsunami di kota Misaki di kota Suzu, prefektur Ishikawa pada 7 Januari 2024, setelah gempa bumi besar berkekuatan 7,5 skala Richter melanda wilayah Noto pada Hari Tahun Baru /AFP

RIAU24.COM - Peringatan tsunami telah dikeluarkan setelah gempa kembar yang kuat melanda Jepang pada Kamis (8 Agustus).

Gempa berkekuatan 6,9 skala Richter diikuti oleh getaran 7,1 SR,” kata Survei Geologi Amerika Serikat (USGC) dalam sebuah pernyataan.

Peringatan tsunami dipicu di beberapa wilayah di pulau Kyushu dan Shikoku di barat daya Jepang, dengan gelombang hingga satu meter diperkirakan akan tiba di daerah pesisir, menurut penyiar publik NHK.

Gempa pertama melanda pada kedalaman 33 kilometer sekitar pukul 16:42 waktu setempat diikuti oleh gempa kedua di dekatnya pada kedalaman 25 kilometer.

"Tsunami akan menyerang berulang kali. Tolong jangan memasuki laut atau mendekati pantai sampai peringatan dicabut," kata Badan Meteorologi Jepang di X.

Tidak ada tanda-tanda kerusakan besar tetapi pihak berwenang waspada tinggi dan memantau perkembangan dengan cermat. Menurut laporan, gelombang setinggi 20 sentimeter telah diamati di prefektur Miyazaki.

Sebuah gugus tugas khusus telah dibentuk oleh pemerintah Jepang setelah gempa, menurut sebuah laporan di AFP.

Tahun Baru apokaliptik dimulai untuk Jepang

Ini bukan contoh pertama tahun ini ketika gempa bumi berukuran tujuh atau lebih dalam skala yang lebih kaya telah melanda Jepang.

Pada sore hari tanggal 1 Januari, gempa kuat berkekuatan 7,6 mengguncang Semenanjung Noto, yang terletak di pantai barat negara rawan gempa.

Jumlah korban tewas akibat gempa itu naik lebih dari 260 orang karena 30.000 rumah tangga di wilayah Ishikawa dibiarkan tanpa listrik dan air selama beberapa hari.

Jepang terletak di empat lempeng tektonik utama - lempeng Pasifik, lempeng Amerika Utara, lempeng Filipina, dan lempeng Eurasia.

Keberadaan keempat lempeng ini, saling bergesekan, membuat wilayah ini sangat kompleks dan rawan gempa.

Negara ini, rumah bagi sekitar 125 juta orang, mengalami sekitar 1.500 guncangan setiap tahun dan menyumbang sekitar 18 persen dari gempa bumi dunia.

(***)