Menu

Presiden Prabowo Subianto Siapkan Rp45 T Dana Pelatihan dan Penempatan Pekerja Migran Indonesia 

Zuratul 19 Feb 2025, 14:09
Presiden Prabowo Subianto Siapkan Rp45 T Dana Pelatihan dan Penempatan Pekerja Migran Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto Siapkan Rp45 T Dana Pelatihan dan Penempatan Pekerja Migran Indonesia.

RIAU24.COM -Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menegaskan pentingnya alokasi dana yang memadai untuk meningkatkan kualitas pelatihan dan penempatan pekerja migran Indonesia (PMI). 

Karding menyebut Presiden Prabowo Subianto mengalokasikan dana sebesar Rp 45 triliun secara bertahap guna mendukung program ini.

"Saya dijanjikan oleh Pak Prabowo Subianto Rp 45 triliun untuk membantu pelatihan dan pemberangkatan pekerja migran. Dana ini akan disalurkan secara bertahap, yaitu Rp 15 triliun pada tahap pertama, kemudian Rp 30 triliun, hingga akhirnya mencapai Rp 45 triliun," ungkap Abdul Karding dalam sambutannya di acara Aspataki Award di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Menurut Karding, dana tersebut bersifat revolving sehingga dapat diakses dengan lebih mudah oleh calon PMI

Ia menyebut saat ini standar keahlian yang diminta oleh negara tujuan semakin meningkat. 

Dengan demikian, pelatihan bagi pekerja migran Indonesia harus terus diperbarui.

Sebelumnya, skema pembiayaan pelatihan pekerja migran Indonesia mengandalkan kredit usaha rakyat (KUR). 

Namun, mekanisme ini dianggap kurang efektif karena KUR mensyaratkan adanya jaminan berupa sertifikasi atau kontrak kerja. 

Padahal, calon PMI yang baru mendaftar umumnya belum memiliki kontrak kerja resmi.

Selain kendala pendanaan, absennya agen pengumpul di beberapa negara tujuan juga memperburuk sistem pelatihan dan penempatan PMI

Oleh karena itu, dukungan anggaran yang lebih besar diharapkan dapat mengatasi hambatan tersebut.

Dengan adanya dana Rp 45 triliun, diharapkan calon PMI dapat memperoleh fasilitas pelatihan yang lebih baik serta pendampingan selama proses penempatan kerja di luar negeri.

Sebagai catatan, Kementerian P2MI menargetkan penempatan 425.000 pekerja migran pada 2024, tetapi yang terealisasi mencapai 297.000 pekerja. 

Dari jumlah tersebut, 80% merupakan pekerja rumah tangga (domestic workers). 

Dengan adanya peningkatan kualitas pelatihan, diharapkan pekerja migran Indonesia dapat memperoleh pekerjaan dengan standar lebih tinggi di negara tujuan.

(***)