Menu

Israel Umumkan Penangguhan Bantuan Ke Gaza Atas Penolakan Hamas Tuk Memperpanjang Fase Pertama Gencatan Senjata

Amastya 2 Mar 2025, 17:57
Israel mengumumkan penangguhan bantuan ke Gaza /AFP
Israel mengumumkan penangguhan bantuan ke Gaza /AFP

RIAU24.COM Israel, pada hari Minggu (2 Maret), mengumumkan penangguhan entri pasokan ke Gaza dan mengeluarkan peringatan kepada Hamas tentang potensi konsekuensi jika kelompok itu menolak usulan perpanjangan sementara gencatan senjata di kantong Palestina yang terkepung.

"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memutuskan bahwa, mulai pagi ini, semua masuknya barang dan pasokan ke Jalur Gaza akan ditangguhkan," kata kantornya dalam sebuah pernyataan.

"Israel tidak akan menerima gencatan senjata tanpa pembebasan sandera kami. Jika Hamas bersikeras dengan penolakannya, akan ada konsekuensi lain," tambah pernyataan itu.

Menyusul pengumuman Israel tentang penangguhan bantuan Gaza, juru bicara Netanyahu Omer Dostri menulis di X, "Tidak ada truk yang memasuki Gaza pagi ini, juga tidak akan pada tahap ini."

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich, yang partainya memainkan peran kunci dalam menjaga pemerintahan Netanyahu tetap berkuasa, menyambut baik langkah tersebut.

“Menghentikan bantuan sampai Hamas dihancurkan atau benar-benar menyerah dan semua sandera kami dibebaskan adalah langkah penting ke arah yang benar", katanya di Telegram, menyerukan perjuangan baru sampai kemenangan total melawan Hamas.

"Kami tetap berada di pemerintahan untuk memastikan ini," tambahnya.

Perpanjangan yang diusulkan, menurut pernyataan Israel, akan melibatkan pembebasan sandera dua tahap.

Awalnya, setengah dari sandera yang saat ini ditahan di Gaza akan dibebaskan pada tanggal efektif perjanjian.

Sandera yang tersisa akan dibebaskan setelah negosiasi gencatan senjata permanen berhasil.

Hamas mengecam langkah itu, menyebutnya 'kejahatan perang'

Hamas mengecam langkah itu, menyebutnya sebagai kejahatan perang dan pelanggaran yang jelas terhadap perjanjian gencatan senjata.

"Keputusan Netanyahu untuk menangguhkan bantuan kemanusiaan adalah pemerasan murahan, kejahatan perang dan kudeta terang-terangan terhadap perjanjian (gencatan senjata)", kata kelompok militan itu dalam sebuah pernyataan.

Hamas menyerukan mediator dan komunitas internasional untuk menekan Israel untuk mengakhiri langkah-langkah hukuman dan tidak bermoral terhadap lebih dari dua juta orang di Jalur Gaza.

Kelompok militan itu juga mengeluarkan peringatan kepada Israel yang menyatakan bahwa mereka akan memikul tanggung jawab atas nasib sandera.

(***)