Menu

Elon Musk Mencap Presiden Ukraina Zelensky Jahat Karena Mendorong Perang Selamanya Dengan Rusia

Amastya 4 Mar 2025, 19:15
Volodymyr Zelensky, Elon Musk dan Donald Trump /AFP
Volodymyr Zelensky, Elon Musk dan Donald Trump /AFP

RIAU24.COM Elon Musk telah mencap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky jahat karena mendorong apa yang disebutnya sebagai ‘perang selamanya’ dengan Rusia.

Apa yang dikatakan Musk?

Bereaksi terhadap tangkapan layar postingan Truth Social oleh Presiden AS Donald Trump, kepala DOGE menuduh, "Zelensky menginginkan perang selamanya, penggiling daging korupsi yang tidak pernah berakhir."

"Ini jahat," katanya.

Dalam postingan itu, Trump mengecam Zelensky atas pernyataannya bahwa akhir perang dengan Rusia "masih sangat, sangat jauh".

"Ini adalah pernyataan terburuk yang bisa dibuat oleh Zelensky, dan Amerika tidak akan menahannya lebih lama lagi," kata presiden AS, menambahkan bahwa pemimpin Ukraina tidak ingin ada perdamaian selama dia mendapat dukungan Amerika.

Musk, dalam posting lain, setuju bahwa Zelensky tahu jika perang berakhir, kekuasaannya berakhir, dan mengusulkan bahwa pemimpin Ukraina harus ditawari semacam amnesti di negara netral dengan imbalan transisi damai kembali ke demokrasi di Ukraina.

Dalam postingan lain, CEO X menuduh bahwa Zelensky menyukai ‘sorotan’-nya.

"Zelensky menginginkan perang selamanya, karena dia kehilangan sorotannya di panggung internasional segera setelah perdamaian tercapai,” kata Musk.

Pertengkaran Trump-Zelenksy

Pernyataan ini muncul hanya beberapa hari setelah Zelensky dan Trump didukung oleh Wakil Presidennya JD Vance terlibat dalam pertengkaran di depan media di Oval Office pekan lalu.

Pemimpin Ukraina dan presiden AS bertemu di Gedung Putih pada hari Jumat (28 Februari) untuk menandatangani kesepakatan mineral.

Namun, itu tidak terjadi, dan kedua pemimpin akhirnya memiliki perselisihan yang sangat terbuka.

Setelahnya, pada Senin (3 Maret), Trump dilaporkan menangguhkan bantuan militer ke Ukraina.

Berbicara kepada AFP dengan syarat anonim, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, "Presiden telah jelas bahwa dia fokus pada perdamaian. Kami membutuhkan mitra kami untuk berkomitmen pada tujuan itu juga".

"Kami sedang menjeda dan meninjau bantuan kami untuk memastikan bahwa itu berkontribusi pada solusi," tambah pejabat itu.

(***)