Menu

Jokowi Dinilai Punya Posisi Istimewa di Pemerintahan Prabowo Subianto 

Zuratul 9 Mar 2025, 20:55
Jokowi Dinilai Punya Posisi Istimewa di Pemerintahan Prabowo Subianto 
Jokowi Dinilai Punya Posisi Istimewa di Pemerintahan Prabowo Subianto 

RIAU24.COM -Adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, menemui Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Solo. 

Pengamat politik menyebut pertemuan itu memberi tanda bahwa Jokowi memiliki posisi istimewa di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Peneliti politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menyebut Jokowi dan Prabowo memiliki kedekatan. 

Jokowi dinilai memiliki posisi istimewa dengan Presiden Prabowo.

"Karena kan pada saat yang bersamaan tak ada pertemuan dengan mantan-mantan presiden yang lain, tak ada pertemuan dengan SBY apalagi pertemuan dengan Mega, gelap gulita dengan Mega," ucap Adi Sabtu, (8/3/2025).

"Artinya apa? Di pemerintahan kali ini sangat kelihatan sekali bahwa Jokowi itu sangat istimewa ya, itu nggak bisa dibantah. Ya terbukti begitu banyak instrumen-instrumen yang mewakili pemerintah itu suka berkomunikasi dan bertemu dengan Jokowi," katanya.

Selain Hashim, beberapa menteri Prabowo sempat berkomunikasi dengan Jokowi. Padahal, Jokowi tidak memiliki tempat dalam struktur pemerintahan Prabowo.

"Yang terbaru Pak Hashim sebelumnya misalnya Menteri Kehutanan Raja Juli, video call minta masukkan kanan-kiri, sebelumnya juga ada Budi Arie (Menteri Koperasi), dan seterusnya," katanya.

Selain itu, Prabowo sering memuji Jokowi di hadapan publik. Tindakan dari Prabowo itu adalah pertanda Jokowi memiliki posisi istimewa.

"Bahkan dalam acara Gerindra, Prabowo selalu memuji Jokowi setinggi langit, hidup Jokowi dan seterusnya. Ini kan menegaskan bahwa pemerintahan kali ini menempatkan Jokowi dalam posisi yang sangat istimewa dibandingkan dengan mantan-mantan presiden yang lainnya," ujarnya.

Selain itu, meski dibantah, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) itu menduga ada obrolan politik saat Hashim bertemu dengan Jokowi.

"Ya pastinya ada pembicaraan-pembicaraan politik, pembicaraan-pembicaraan ekonomi yang mungkin bisa dibicarakan antara kedua tokoh ini Pak Jokowi dan Pak Hashim. Tentu sebagai input, sebagai feedback bagaimana pemerintah di masa yang akan datang Pak Prabowo bisa memutuskan kebijakan ekonomi dan politik," katanya.

(***)