Menu

Rocky Gerung Kritik soal Bahlil Diberi Kesempatan Revisi Disertasi: Rektor UI Memalukan, Moral Anjlok! 

Zuratul 11 Mar 2025, 10:34
Rocky Gerung Kritik soal Bahlil Diberi Kesempatan Revisi Disertasi: Rektor UI Memalukan, Moral Anjlok! 
Rocky Gerung Kritik soal Bahlil Diberi Kesempatan Revisi Disertasi: Rektor UI Memalukan, Moral Anjlok! 

RIAU24.COM -Pengamat politik Rocky Gerung menilai sikap yang ditunjukkan Bahlil sangat memalukan. 

Hal ini terkait dengan disertasi dari Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut yang bermasalah di Universitas Indonesia (UI). 

Rocky mengatakan bahwa disertasi bahlil pada akhirnya antiklimaks, karena rektor disebut bermain diplomatik atau bermain secara politisi, usai memutuskan Bahlil merevisi disertasinya. 

"Kasus disertasi Pak bahlil itu akhirnya antilimaks karena Rektor akhirnya bermain diplomatik itu atau bermain politis bahkan dengan meminta supaya disertasi itu ditulis ulang. Loh ini disertasi yang gagal kan artinya dia mesti DO (drop out)," Ucap Rocky gerung yang dilansir Riau24,.com lewat kanal YouTube @RockyGerungOfficial, Selasa (11/3/2025). 

Ia menilai najwa Rektor UI tak mempu mengikuti konsistensi keputusan dari Dewan Guru Besar yang menerapkan prinsip keutuhan berpikir konsiseten. 

Ia menyinggung soal pemibimbing manipulatf yang dengan berani meloloskan disertasi Bahlil lewat prosedur yang tidak benar.  

Ia juga menyebut jika dalam permainan dalam meloloskan Bahlil ini, ada ikut campur tangan dari beebrapa element yang ada di Universitas, seperti dosen pembimbing, dosen, administratur hingga Rektor yang dinilai pantas mendapatkan hukuman. 

Dosen Filsafat UI itu menegaskan kalau seharusnya Bahlil itu di DO kerna sudah gagal menyajikan karya ilmiah yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.  

Ia melihat sebab Bahlil masih menjadi penguasa danmenjabat sebagai Menteri ESDM, adanya sikap permisivness yang di tempilkan Rektor UI kepadanya. 

Hal ini dinilai Rocky telah mencoreng nama UI dan sikap ini secara akademis tidak jujur dan kosong secara moral.

"Jadi mereka dosen pembimbing administratur S2 sekolah strategik UI ini sudah pantas dapat hukuman tuh, dan mungkin hukumannya juga masih terlalu longgar karena di dalam tradisi akademis itu plagiasi berbohong memanipulasi itu harusnya final itu diberhentikan. Ini bukan wilayah politik yang ada nilai tukar tambahnya ini wilayah akademis yang to be or not to be, hitam atau putih, benar atau salah, kan itu dasarnya itu jadi memberi sanksi pada para dosen itu sudah betul," lanjutnya. 

"Membiarkan Bahlil untuk memperbaiki itu yang sekarang menjadi sebut aja proyek busuk kedua di UI kan kan ini tidak bagaimanapun dia DO karena gagal di situ maka harusnya ya sudah diDO saja. Jangan kemudian karena Pak B itu masih penguasa lalu dibuat semacam ya permisivness itu bahwa Oke Anda bolehlah itu tidak jujur secara akademis dan kosong secara moral," pungkasnya. 

Ia juga membandingkan dengan pola akademik yang digunakan Rektor UI dalam kasus Bahlil ini sudah mencapai tarap kesalahan tertinggi yang disebut sebagai penghianatan terhadap metodologi manipulasi dalam prosedur akademis. 

Rocky menilai bahwa publik saat in tengah marah dengan keputusan yang diambil oleh Rektor UI memberikan kesempatan kepada Bahlil untuk merevisi disertasinya dimana terlihat kental bau manipulatif dan koruptif demi tercapainya tujuan yang diinginkan. 

"Kita mengerti betapa publik marah hari ini karena keputusan yang dibacakan dalam konferensi pers Rektor UI sifatnya koruptif di dalam pikiran dan manipulatif di dalam status moralnya itu ini penanda bahwa UI Akhirnya betul-betul bisa diresmikan aja bahwa ini adalah World Class University yang disingkat WC UI. UI menjadi tempat persekongkolan diam-diam antara e feodalisme ketakutan pada politik dan keinginan untuk saling membela diri di antara kolega," ucap Rocky. 

(***)