Menu

Kronologi Mantan Presiden Filipina Duterte Ditangkap, Bakal Diadili di Belanda 

Zuratul 12 Mar 2025, 10:38
Rodrigo Duterte Ditangkap di Bandara Internasional Manila dan akan Dibawah ke Belanda untuk Diadili ICC. (X/Foto)
Rodrigo Duterte Ditangkap di Bandara Internasional Manila dan akan Dibawah ke Belanda untuk Diadili ICC. (X/Foto)

RIAU24.COM -Eks Presiden Filipina, Rodrigo Duterte ditangkap saat mendarat di bandara Internasional Manila usai melakukan perjalanan singkat ke Hong Kong. 

Dirinya rencananya akan dibawa ke penjara di Den Hag, Belanda dan akan diadili. Ya, bukan di dalam negeri, Duterte menjadi buruan Mahkamah Kriminal Internasional (ICC).

Lalu, bagaimana kronologi ini terjadi dan apa penyebabnya?

Mengutip AFP, Rabu (12/3/2025), pria yang baru beberapa minggu merayakan ulang tahun ke-80 itu ditangkap atas tuduhan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan selama perang narkoba yang mematikan selama bertahun-tahun yang merupakan kebijakan khasnya. 

Perlu diketahui bahwa Duterte sendiri sempat berkuasa di Filipina dari 2016 hingga 2022.

Awalnya, pengadilan menyelidikinya sejak 15 Desember 2021. Penyelidikan sempat melalui proses jeda karena banding yang diajukan, namun mulai lagi di 2023.

ICC mengatakan langkahnya memerangi narkoba telah membunuh ribuan orang, di mana sebagian besar adalah orang miskin.

Sebenarnya jumlah korban tewas bervariasi, namun Jaksa ICC mengatakan kampanyenya melawan narkoba memakan korban 12.000-30.000 jiwa.

"Pembunuhan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan sehubungan dengan perang narkoba," tulis surat penangkapan ICC.

Duterte Dibawa ke Belanda

Duterte sendiri diperkirakan akan tiba di Belanda Rabu ini. Setelah mendarat, ia akan dibawa ke unit penahanan ICC di mana ia akan dipersiapkan untuk penampilan awal di hadapan hakim pengadilan.

Ia akan ditempatkan di Scheveningen. Penjara ini juga pernah digunakan untuk menahan orang-orang yang dicari oleh ICC termasuk bekas petinggi Yugoslavia seperti Slobodan Milosevic, Radovan Karadzic, dan Ratko Mladic.

"Dalam memenuhi mandatnya, Panitera ICC berupaya untuk memastikan kesejahteraan mental, fisik, dan spiritual dari orang-orang yang ditahan dalam sistem penahanan yang efisien, dengan mempertimbangkan keberagaman budaya dan perkembangan mereka sebagai individu," kata ICC di situs webnya.

Semua tahanan memiliki sel-sel individual yang dilengkapi dengan komputer. Namun ia tidak memiliki akses ke internet, untuk memungkinkan mereka mengerjakan kasus mereka.

Sel-sel tersebut juga memiliki tempat tidur, meja, rak, lemari, toilet, wastafel, televisi, dan interkom untuk berbicara dengan penjaga saat sel terkunci. Mereka juga dapat menggunakan area latihan luar ruangan dan mengambil bagian dalam kegiatan olahraga dan rekreasi.

Tiga kali makan sehari disediakan. Para tahanan dapat menerima kunjungan keluarga atau suami-istri "beberapa kali setahun" dan jika mereka dinyatakan miskin, pengadilan akan menanggung biaya kunjungan tersebut "sejauh yang dimungkinkan".

Duterte sendiri kemungkinan akan menghadapi sidang praperadilan terlebih dahulu. Sidang ini bertujuan untuk memverifikasi identitas tersangka dan memberi tahu orang yang ditangkap tentang kejahatan yang dituduhkan kepadanya.

Para tahanan diberi tahu tentang hak-hak mereka berdasarkan perjanjian pendirian ICC, Statuta Roma, termasuk hak untuk mengajukan pembebasan sementara. Hakim praperadilan kemudian akan menetapkan tanggal untuk mengadakan sidang konfirmasi dakwaan.

(***)