Menu

Jokowi Klaim Tahu Oknum Koruptor di Pemerintah, Netizen: 10 Tahun Kok Diam?

Zuratul 12 Mar 2025, 15:12
Jokowi Klaim Tahu Oknum Koruptor di Pemerintah, Netizen: 10 Tahun Kok Diam?
Jokowi Klaim Tahu Oknum Koruptor di Pemerintah, Netizen: 10 Tahun Kok Diam?

RIAU24.COM -Jagat maya belakangan ini tengah dihebohkan dengan berbagai macam masalah politik, namun beberapa di antaranya yang menjadi perhatian adalah kasus dugaan korupsi importasi gula yang menyeret nama Tom Lembong, korupsi Pertamina, hingga terbaru adanya dugaan kecurangan dalam takaran Minyakita.  

Hal ini membuat publik di dunia maya menyoroti kinerja pemimpin, termasuk Jokowi yang menjabat sebagai Presiden RI sebelumnya. S

alah satu warganet bahkan menyinggung kembali pengakuan Joko Widodo pada 2015 silam. Hal itu terlihat dalam gambar tangkapan layar yang dibagikan oleh akun X @NenkMonica.  

Tangkapan layar tersebut berisi judul berita yang mengungkapkan bahwa Jokowi mengklaim dirinya tahu siapa saja orang-orang yang "bermain" dengan proyek-proyek yang ada. 

"Jokowi: Saya tahu siapa yang main gula, siapa yang main migas, main minyak, saya tahu benar", bunyi judul berita tersebut yang dimuat di salah satu media online.  

Publik pun lantas menyoroti ucapan Jokowi karena dinilai bungkam selama 10 tahun perihal kondisi tersebut.  

"Pemimpin macam apa? Selama 10 tahun mengetahui ada penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh bawahannya kemurian dibiarkan begitu saja merampok, menguras, dan melakukan kolusi lalu sang pemimpin itu diam? Setelah lengser dengan bangganya dia bilang saya mengetahui segalanya... koplak," tulis pemilik akun X @NenkMonica. 

Tak sedikit warganet beranggapan serupa. Dengan asumsi Jokowi memang mengetahui "permainan" yang dilakukan, maka seharusnya Jokowi mencegah tindakan tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan negara seperti saat ini.  

Sebagaimana yang diketahui, kasus dugaan korupsi gula yang diberatkan kepada Tom Lembong pun dinilai janggal. 

Saat ini, ia ditetapkan sebagai tersangka dan terdakwa dalam kasus tersebut. 

Namun, kuasa hukum Tom Lembong merasa keberatan dengan tanggapan jaksa terkait tempus waktu dugaan tindak pidana dalam kasus tersebut, di mana penyidikan kasus dimulai pada 2015-2023.  

Di sisi lain, kasus dugaan korupsi Pertamina pun tak luput dari perhatian publik. Kasus ini berawal ketika masyarakat mengeluh tentang buruknya kualitas produk BBM Pertamina jenis RON 92 atau Pertamax. 

Rupanya, investigasi yang dilakukan oleh Kejagung menemukan bahwa adanya praktik pengoplosan atau blending dalam produksi Pertamax dengan Pertalite. Hal ini membuat negara merugi sekitar Rp 193,7 triliun dalam kurun waktu satu tahun.  

Di sisi lain, warganet juga membicarakan tentang minyak goreng merek Minyakita yang tidak sesuai takaran. Kejanggalan ini bermula ketika Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menemukan Harga Eceran Tertinggi Minyakita yang tidak sesuai untuk 1 liter.

Setelah ditakar, rupanya minyak goreng tersebut tidak dijual dengan takaran 1 liter sebagaimana yang tertera pada kemasan, melainkan hanya 750 ml.  

Permainan kotor terkait gula, migas, dan minyak yang belakangan ini terjadi secara berturut-turut pun membuat publik mengaitkannya kembali dengan pengakuan Jokowi pada 2015 silam.  

(***