Menu

Mengejutkan, Pemerintah Sudah Habiskan Rp43 Miliar untuk Program Makan Gratis Prabowo

Devi 13 Mar 2025, 18:48
Anak-anak menyantap makan siang bantuan pemerintah di sebuah sekolah Islam di Kudus, Jawa Tengah pada 12 Februari 2025
Anak-anak menyantap makan siang bantuan pemerintah di sebuah sekolah Islam di Kudus, Jawa Tengah pada 12 Februari 2025

Program ini merupakan inti dari kampanye pemilihan umum Prabowo. Ia bahkan memperkenalkannya tidak hanya sebagai solusi untuk masalah stunting di negara ini, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi yang potensial. Prabowo menargetkan untuk mencatat pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 8 persen dalam masa jabatan presidennya atau pada tahun 2029, melampaui tingkat pertumbuhan alamiah negara ini sebesar 5 persen.

Penasihat ekonomi senior Prabowo, Luhut Binsar Pandjaitan bahkan mengklaim bahwa program pembagian makanan siap saji dapat memangkas angka kemiskinan hingga 2,6 persen melalui lapangan pekerjaan yang dapat diciptakan oleh program pembagian makanan siap saji secara nasional.

Makanan yang didanai pemerintah biasanya terdiri dari protein (biasanya ayam), nasi, sayur, dan buah. Pisang dan semangka adalah pilihan yang umum. Indonesia, negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia, saat ini sedang menjalankan bulan puasa Ramadan. Pemerintah telah mengganti menu dengan makanan yang dapat bertahan lebih lama bagi anak-anak untuk berbuka puasa di malam hari. Anak-anak biasanya mendapatkan sebungkus kecil biskuit, kurma, buah, dan susu selama Ramadan. Beberapa anak bahkan menerima minuman sereal instan sebagai pengganti susu.

Program ini menarik perhatian publik setelah beberapa waktu lalu Prabowo memerintahkan pemerintahannya untuk memangkas belanja tidak penting hingga Rp 307 triliun untuk tahun anggaran berjalan. Sebagian dari dana yang dihemat digunakan untuk mendanai program makanan bergizi. Para ahli telah meminta pemerintah untuk mempertimbangkan penyaluran makanan tersebut kepada anak-anak dari rumah tangga berpendapatan rendah dan daerah terpencil, dengan alasan keterbatasan anggaran. ***

Sambungan berita:  
Halaman: 123Lihat Semua