Menu

Ketua DDII Bengkalis Angkat Bicara Soal Tudingan Salah Satu Caleg

Dahari 4 Jan 2019, 17:52
Logo DDII/int
Logo DDII/int

RIAU24.COM -  BENGKALIS – Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Kabupaten Bengkalis Muhammad Subli, angkat bicara terkait tudingan salah satu calon legislatif (caleg) Simon Parlaungan yang menyebutkan pemberian bonus Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-38 tingkat Provinsi Riau tahun 2018, sebagai gratifikasi.

“Apa yang dikatakan oleh saudara Simong Parluangan, sangat berlebihan dan tendensius, bahkan bisa merusak kerukunan umat beragama. Mengingat, tudingannya, dinilai sangat melecehkan para kader-kader Alquran yang berprestasi,”kesal M Subli, Jumat 4 Januai 2019.

Dikatakan dosen STIE Syariah Bengkalis ini, pemberian bonus kepada putra-putri terbaik yang mengharumkan nama daerah, merupakan hal yang wajar dan tidak bertentangan dengan aturan negara, apalagi dari sudut pandang agama.

Pemberian bonus bagi peserta terbaik pada ajang MTQ, tak ubahnya diberikan pada atlet-atlet yang mengharumkan nama daerah, seperti pada ajang pekan olahraga daerah maupun provinsi. Bahkan di level nasional, seperti PON dan level internasional.

“Kami merasa heran dengan status Simon Parlaungan di media sosial. Lebih lancangnya, beliau menyebutkan para kader Alquran yang berprestasi, seakan disetarakan dengan bandit korupsi. Tudingan ini benar-benar menyakitkan dan melecehkan, khususnya bagi umat Islam,” ungkap Subli.

Padahal menurut Subli, pemberian bonus pada kader Alquran pada ajang MTQ kemarin, merupakan sebuah bentuk penghargaan Pemerintah Kabupaten Bengkalis terhadap putra-putra terbaik Negeri Junjungan. Bahkan pada tahun ini, juga diberikan penghargaan pada para penghafal Alquran (hafiz dan hafizah) di Negeri Junjungan.

“Kami memberikan apresiasi kepada Bupati Bengkalis, Bapak Amril Mukminin, yang konsisten memberikan penghargaan kepada kader Alquran. Mudah-mudahan, pada tahun berikutnya terus ditingkatkan lagi,” ungkap Subli.

Terkait dengan laporan sejumlah elemen terhadap Simon Parluangan, menurut Subli merupakan langkah tepat dan bijak. Langkah ini agar yang bersangkutan tidak gampang menebar aroma kebencian terhadap salah satu kelompok dan agama.

“Saya mendukung dan memberikan apresiasi kepada teman-teman yang telah membuat laporan. Biar lah persoalan ini ditangani secara hukum, sehingga masyarakat lebih tenang,” ungkapnya.

Subli mengimbau kepada masyarakat, khususnya umat Islam untuk lebih bijak dan tidak mudah terprovokasi menyikapi cuitan yang dilontarkan oknum caleg tersebut. Hal ini penting, untuk menjaga agar kerukunan dan keharmonisan di Negeri Junjungan tetap terjadi dengan baik.(***)


R24/hari