Menu

Saat Duo Madura Bertemu di Markaz Da'wah Muhammadiyah

Satria Utama 10 Jan 2019, 17:17
Mahfud MD dan Cak Nanto
Mahfud MD dan Cak Nanto

RIAU24.COM -  JAKARTA - Hari ini di kantor PP Muhammadiyah Jalan Menteng Raya No 62 Jakarta Pusat, dua pendekar demokrasi tanah air bertemu. Pendekar tersebut adalah Prof Mahfud MD dan Sunanto, atau Cak Nanto sapaan akrabnya. 

Mahfud MD menemui sekretaris umum PP Muhammadiyah Dr. Abdul Mu'ti. Selain mas Mu'ti, turut hadir Cak Nanto yang notabenenya adalah putra terbaik Madura di Jakarta. 

Kehadiran Mahfud MD di kantor Muhammadiyah bersempena dengan agenda diskusi kerjasama antara Muhammadiyah dan Gerakan Suluh Kebangsaan yang ditaja di Auditorium KH Ahmad Dahlan kantor PP Muhammadiyah Jakarta. 

Seperti diketahui, Mahfud MD adalah putra terbaik Madura, dan guru besar hukum tata negara yang pernah menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi. Sepak terjang Mahfud MD sebagai penegak konstitusi tidak diragukan lagi. Sedangkan Cak Nanto adalah Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR) sebuah lembaga pemantau pemilu yang telah malang melintang dalam dunia kepemiluan. 

Saat ini Cak Nanto menjabat Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah yang terpilih di Muktamar Pemuda Muhammadiyah November 2018 di Yogyakarta. Pemuda Muhammadiyah adalah organisasi masyarakat sipil yang berkontribusi pada lahirnya Republik Indonesia dan sekaligus mengisi pembangun demokrasi di Indonesia. 

Pada kesempatan tersebut, Mahfud MD menyatakan persetujuannya pada konsep Darul Ahdi Wa Syahadah yang dirumuskan oleh Muhammadiyah. Salah satu inti gagasan Darul Abdi Wa Syahadat adalah mengusung Islam Wasathiyah sebagai fondasi Keberislaman di Indonesia.  Untuk itu, Mahfud MD mendorong agar Pemuda Muhammadiyah melakukan kajian dan  Publikasi tentang Islam Wasathiyah. 

Atas masukan Mahfud MD tersebut, Cak Nanto menyatakan kesiapannya dan menyambut baik usulan Mahfud MD tersebut. Cak Nanto menyatakan bahwa Islam Wasathiyah atau Islam tengahan yang mengusung Islam Rahmatan Lil Alamin adalah adalah jati diri sejati dari muslim di Indonesia. 

Umat Islam menurutnya memang harus menampilkan keberislaman yang ramah, dan welas asih. Dan Kiai Dahlan telah mengajarkan nilai-nilai Islam Rahmatan Lil Alamin kepada kami, penerus perjuangan dakwah beliau. ***