Menu

Seperti Ini Mirisnya Nasib Anggota Ikhwanul Muslimin, Sejak Mesir Dipimpin Al Sisi

Siswandi 21 Feb 2019, 11:19
Aksi anggota Ikhwanul Muslimin di Kairo, Mesir. Foto: int
Aksi anggota Ikhwanul Muslimin di Kairo, Mesir. Foto: int

Human Right Watch melaporkan pekan sebelumnya tiga orang 'tahanan politik' muda yang dinyatakan bersalah atas pembunuhan seorang putra hakim.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas penyerangan terhadap Nabil yang terjadi pada tahun 2015 lalu. Tapi pihak berwenang menujuk jari mereka ke anggota kelompok Ikhwanul Muslimin.

Kisah miris yang dialami anggota Ikhwanul Muslimin, bermula sejak Presiden Mohammed Mursi digulingkan tentara yang dipimpin Jenderal Sisi pada tahun 2013 lalu. Untuk diketahui, Mursi memang salah seorang kader Ikhwanul Muslimin. Selanjutnya, Jenderal Sisi yang disebut-sebut memiliki hubungan dekat dengan Amerika Serikat itu, kemudian diangkat menjadi Presiden Mesir.

Sejak saat itu, pemerintah Mesir sudah banyak menangkap dan mengeksekusi anggota Ikhwanul Muslimin. Ratusan pendukung Morsi sudah dijatuhi hukuman manti. Sementara mantan presiden dan petinggi Ikhwanul Muslimin lainnya masih menjalani persidangan.

Selanjutnya oleh Jenderal Sisi, Ikhwanul Muslimin dinyatakan dilarang dan dinyatakan sebagai 'kelompok teroris' sejak Desember 2013, atau hanya berjarak satu bulan setelah Morsi digulingkan. ***

Halaman: 34Lihat Semua