Menu

Bertugas di Sudan, Ini Ungkapan Sedih Brigadir Ronal yang Tak Bisa Melihat Jasad Adiknya Yang Meninggal di Ponpes Al Hidayah

Dahari 4 Mar 2019, 17:22
Brigadir Ronal Nugroho yang bertugas di Sudan yang sedang menjalankan tugas misi perdamaian/ist
Brigadir Ronal Nugroho yang bertugas di Sudan yang sedang menjalankan tugas misi perdamaian/ist

RIAU24.COM -  BENGKALIS - Salah seorang anggota personel Kepolisian Polres Bengkalis, Brigadir Ronal Nugroho yang bertugas di Sudan yang sedang menjalankan tugas misi perdamaian, harus merelakan kepergian adiknya untuk selamanya.

Adik Brigadir Ronal meninggal dunia beberapa waktu lalu di Pondok pesantren (Ponpes) Al Hidayah Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis akibat kesetrum listrik.

Dalam akun facebooknya, Brigadir Ronal menyampaikan kisah sedihnya yang tidak dapat melihat langsung jasad adiknya dan tidak bisa menghadiri prosesi pemakaman. Karena Ronal masih menjalankan tugas negara di Sudan.

Kutipan di akun Facebook Brigadir Ronald sejak 28 Februari 2019 lalu."Innalillah wainna ilaihi roojiun...
Saya Mohon doa dari rekan - rekan semua, Semoga semua amal perbuatan adik saya tercinta ARIF KAGI PAMUNGKAS di ampuni Allah Swt. Dan Allah tempatkan di SURGA - NYA. Amiin Ya allah. Dan mohon di maafkan semua kesalahan nya selama beliau bergaul dengan rekan - rekan semasa hidupnya,"tulis Btigadir Ronal.

Maafkan Mas, tidak sempat pulang ke Indonesia untuk melihat jasad mu. Dan Maafkan mas, mas tidak bisa dihubungi pada saat kamu meninggalkan kami, karena mas melaksanakan misi perdamain di negara orang. Tapi, ini adalah cobaan Allah berikan kepada mas kehilangan salah satu keluarga kandung yang tercinta. Allah lebih syg kamu. Insya allah, Allah tempatkan kamu di Surga -Nya. Amiin.
I LOVE U RAGIL..

Tulisnya lagi, PESANTREN NURUL HIDAYAH BENGKALIS, tempat dimana aku titipkan kamu (adikku tercinta) untuk menuntut Ilmu agama Allah Swt.

Dan Terima kasih buat semua saudara, teman - teman dan yang tidak bisa saya sebut satu/satu atas doa yang diberikan. Semoga di ijabah Allah Swt. Amiin Ya allah,"ujar Brigadir Ronald dari akun Facebook nya.

Sementara itu, melalui WhatsApp nya, Brigadir Ronal menyebutkan bahwa pada saat adik kesayangnya pergi untuk selamanya menyebutkan bahwa pada saat itu ia sedang bertugas didaerah yang tidak ada sinyal Telepon genggam.

"Kebetulan Satgas Garuda Bhayangkara 2 FPU 10 Indonesia memulai pelaksanaan relokasi via darat dari El-Fasher Darfur Sudan menuju Golo, yaitu wilayah Temporary Operation Base bagian dari sector Central Unamid. Di daerah Tawila yaitu wilayah yang dijaga oleh kontingen FPU Nepal. Hari kedua, rombongan kembali melanjutkan perjalanan selama 1 hari dan singgah di Kabkabiya, yaitu wilayah yang diamankan oleh Pakistan Army Battalion. Golo adalah daerah yang belum pernah dimasuki kontingen Indonesia sebelumnya," cerita Brigadir Ronald, Senin 4 Maret 2019.

Dikatakannya lokasi berjarak 350 km dari Garuda Camp Elfasher. Situasi alam yang sangat berbeda dengan Elfasher, Golo merupakan daerah yang lebih berkontur dan lebih didominasi oleh tanah dan batuan yang terjal. Perjalanan harus ditempuh dalam waktu 3 hari 2 malam dengan berbagai kendala dan tantangan.

"Dari gurun berpasir menuju lokasi pegunungan yang berbatu. Perbedaan kontur alam, gersang, tebalnya debu gurun pasir, dan situasi yang masih dinilai rawan oleh Unamid justru menjadi tantangan yang harus kami lalui,hingga pada akhirnya, kontingen FPU Indonesia sampai dengan selamat dan sang merah putih berkibar untuk pertama kalinya di tanah,"ungkap Ronal lagi.

Ronal menyebutkan saat menuju ke lokasi, dirinya beserta rekan - rekan satgas GARBHA II FPU 10 Indonesia, melaksanakan Tahlilan untuk mengirim doa buat adeknya.

"Pada saat itu kami bersama Kasatgas GARBHA FPU 10 melaksanakan sholat Zuhur, dan kebetulan saya jadi Imam nya dalam perjalanan dari, Elfasher ke Golo,"pungkas Brigadir Ronal yang sudah melaksanakan tugasnya hampir satu tahun ini.(***)


R24/phi/hari