Menu

Anak Muda Jepang Mulai Malas Berhubungan Intim dan Menikah, Ternyata Ini Alasannya

Riko 3 Apr 2019, 22:23
Anak-anak muda Jepang mulai malas menikah (foto/ilustrasi)
Anak-anak muda Jepang mulai malas menikah (foto/ilustrasi)

3. Penelitian menunjukkan orang berpendidikan di Jepang sedikit keinginan untuk melakukan hubungan seks daripada orang-orang yang kurang berpendidikan. Penduduknya yang sangat cerdas akan semakin menjauhi seks. Terikat tetapi tidak secara intim.

4. Antara karier dan keluarga. Menjadi ibu yang bekerja di Jepang itu sulit. Negara ini terkenal karena jam kerja yang panjang, yang membuatnya sangat sulit untuk melakukan pekerjaan dan membesarkan keluarga. Menurut beberapa statistik, sekira 70 persen wanita Jepang pada dasarnya terpaksa berhenti bekerja setelah memiliki anak pertama mereka.

5. Munculnya pacar virtual. Sejak 2010, Kementerian Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan Jepang menemukan bahwa 36 persen pria Jepang berusia 16-19 tahun tidak tertarik pada seks. Angka itu naik dua kali lipat dalam dua tahun terakhir.

Beberapa pria ini memilih untuk terlibat dalam hubungan dengan pacar virtual yang mensimulasikan pria dan wanita sejati. Alasan nomor satu yang diberikan untuk memilih hubungan virtual daripada hubungan nyata adalah karena berpacaran dengan pacar virtual akan menjadi lebih mudah.

6. Komitmen dilihat sebagai beban. Di Jepang, tujuan pernikahan sering dianggap sebagai reproduksi. Sejumlah besar anak muda, khususnya perempuan, mengatakan kepada Institut Kependudukan dan Jaminan Sosial Jepang bahwa tetap melajang lebih disukai. Perasaan akan komitmen dan pernikahan sebagai beban, memengaruhi pria dan wanita. 

7. Tidak apa-apa menjadi “Herbivora”. Laki-laki tanpa seks menjadi begitu umum di Jepang, sehingga bahkan ada istilah untuk mereka: soushoku danshi, yang diterjemahkan menjadi "laki-laki pemakan rumput." atau "herbivora." Laki-laki heteroseksual umumnya menggambarkan diri mereka lebih sensitif dan biasanya tidak tertarik pada seks.

Halaman: 12Lihat Semua