Menu

Jauhi, Tiga Kebiasaan Ini Bisa Mengundang Murka Allah

Riko 26 Apr 2019, 15:40
Foto (internet)
Foto (internet)

RIAU24.COM -  Tiga prilaku ini mungkin biasa dan terlihat sepele di mata manusia. Akan tetapi perkara ini ternyata bisa mengundang kemurkaan Alla SWT. 

Hal tersebut telah diperingatkan Rasulullah Muhammad kepada umatnya. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu‘anhu, beliau Shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah ridha terhadap kalian pada tiga hal dan memurkai kalian karena tiga hal.

Allah meridhai kalian jika; kalian beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya, kalian semua berpegang teguh dengan tali Allah serta tidak berpecah belah, kalian saling memberi nasihat dengan orang yang Allah kuasakan padanya urusan kalian.

Allah akan memurkai kalian pada tiga hal; Berkata-kata dengan berprasangka, banyak meminta-minta, membuang-buang harta.” (HR . Muslim). Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Menyiakan Harta

Perbuatan pertama yang juga mengundang murka Rabb ialah membuang-buang harta. Allah telah memberikan kenikmatan berupa harta sehingga wajib mensyukurinya. Perbuatan menyiakan harta tergolong tak bersyukur atas nikmatnya. Allah berfirman, “Syukurilah kenikmatan Allah atas kalian jika kalian hanya beribadah kepadanya.” (QS. An Nahl: 114).

Contoh membuang-buang harta misalnya; berlaku boros, mengeluarkan harta untuk kemaksiatan, membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan, membuang makanan ke tempat sampah, dan lain sebagainya. Bahkan termasuk menyiakan harta pula yakni membeli banyak pulsa untuk mengakses internet yang tak perlu.

Allah berfirman, “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isra’: 26-27).

2. Meminta-minta

Perbuatan kedua, meminta-minta yang juga perbuatan yang dimurkai Allah karena seorang muslim tidak pantas menghinakan diri dengan cara meminta-minta. Dari Ibnu Umar, Rasulullah bersabda, Tidaklah perbuatan meminta-minta ditekuni oleh seseorang kecuali dia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun di wajahnya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim). Waliyyadzubillah, betapa mengerikan balasan orang yang meminta-minta.

Termasuk meminta-minta di sini ialah perilaku gemar memberitahu kebutuhannya kepada orang lain. Termasuk pula hal yang dianggap sepele dan sering dilakukan, misalnya meminta traktir teman yang baru saja mendapat prestasi, meminta oleh-oleh kepada saudara yang hendak melancong, dan lain sebagainya.

Rasulullah memberikan pengecualian meminta-minta yang dibolehkan yakni meminta kepada pemerintah dan meminta-minta karena terpaksa. Hal ini sebagaimana dalam hadits dari Samurah bin Jundub, nabiyullah bersabda,

“Perbuatan meminta-minta adalah penggaruk yang mengoyak wajah seseorang. Kecuali jika seseorang meminta kepada penguasa atau dalam urusan yang mengharuskannya meminta.” (HR . At Tirmidzi).

3. Banyak Berprasangka

Perilaku ketiga yang dapat mengundang murka Allah yakni banyak berprasangka, membicarakan berita-berita yang tak jelas kebenarannya. Hal ini sering kali terjadi, terutama setelah teknologi memungkinkan semua orang dapat mengakses berita hanya dari jari jemari.

Betapa sering media sosial menjadi ladang berita hoax dan membuahkan prasangka terhadap banyak hal dan banyak orang. Celakanya, tak sedikit muslimin yang ikut serta menyebar luaskan berita penuh prasangka tersebut. Akibatnya, muncullah keresahan di tengah masyarakat.

Padahal Allah telah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, hindarilah dari banyak berprasangka.” (QS. Al Hujurat: 12). Rasulullah juga bersabda, “Tinggalkanlah berprasangka, karena berprasangka adalah sedusta-dustanya pembicaraan.” (HR . Muslim).

Karena menghindari prasangka inilah, Islam mensyariatkan umatnya untuk mengroscek setiap berita dan melarang memberitakan setiap apa yang didengar dan dilihat. Rasulullah memperingatkan, “Cukuplah seseorang dianggap dusta dengan dia membicarakan setiap apa yang dia dengar.” (HR . Muslim).

Naudzubillah, padahal ancaman dusta sangatlah berat, yakni neraka. dari Ibnu Mas’ud, Nabiyullah bersabda, “Jauhilah dusta, karena berdusta akan mengantarkan kepada keburukan, sedangkan keburukan akan mengantarkan ke neraka. Jika seseorang selalu berdusta dan menekuninya, niscaya akan ditulis di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).


Sumber:  Muslimahdaily