Maju di Pilwako Solo, Pengamat Nilai Gibran Arogan dan Tak Utamakan Aspirasi Rakyat
RIAU24.COM - Keinginan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka untuk maju dalam pemilihan Wali Kota (Pilwako) Solo terkesan bukan atas dasar kepentingan rakyat.
Hal itu terlihat dari sikap Gibran yang ngotot untuk tetap berusaha maju dengan melawan keputusan DPC PDIP Solo dan memilih bermanuver ke Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Padahal, DPC PDIP Solo telah mengusung pasangan Purnomo-Teguh karena berdasarkan aspirasi akar rumput.
"Saya pikir jika sudah dinasti, tidak ada yang namanya kepentingan rakyat. Misalnya saya mendorong anak maju dan menolak keputusan DPC hanya semata-mata agar anak saya maju, lalu kepentingan apa yang mendorong itu?" ujar analis politik Universitas Islam Indonesia (UII), Geradi Yudhistira dilansir dari Rmol.id, Selasa, 28 Oktober 2019.
Dia menambahkan, dalam manuver yang dilakukan Gibran yang baru mendaftar sebagai kader PDIP beberapa waktu lalu itu terkesan arogan, jauh dari kepentingan rakyat.
"Itukan seperti arogansi, seolah-olah berkata yang bisa menyejahterakan rakyat itu saya dan kelompok saya," kata dia lagi.
zxc2
Selain itu, Gibran justru tetap berkeinginan untuk mencalonkan diri dengan menghadap ke Ketum PDIP beberapa waktu lalu. Dia menilai, Gibran cerdik dengan memilih langsung berhubungan dengan Mega.
"Kita tahu persis keputusan di akar rumput bisa diubah oleh Megawati. Jadi Gibran tahu betul bahwa Megawati bisa membuat keputusan di level akar rumput meskipun dia ditolak oleh PDI-P Solo, tapi giroh yang begitu besar mendorong dia untuk ketemu dengan Megawati," demikian Geradi.