Menu

Ulama Papua ini Komentari Polisi yang Akan Awasi Masjid: Antum Sedang Diawasi Allah

M. Iqbal 29 Nov 2019, 10:33
Ustaz Fadlan R Garamatan
Ustaz Fadlan R Garamatan

RIAU24.COM - Adanya rencana Mabes Polri yang menerjunkan personel Bhabinkamtibmas untuk melakukan pengawasan terhadap masjid-masjid yang dalam acara dakwahnya mengandung narasi kebencian masih menuai polemik.

Bahkan, dai asal Papua Ustaz Fadlan R Garamatan turut menanggapi wacara tersebut. Dia mempertanyakan kenapa hanya masjid saja yang diawasi. Bahkan dia juga menilai hal tersebut tidak adil.

"Mengapa Masjid saja yang di awasi, sementara Gereja, Pura, Klenteng tempat ibadah umat lain tidak di awasi, itu tidak adil, atau sedang sakit islamphobia, bertaubatlah sebelum di periksa Allah kelak, dan saat ini antum sedang di awasi Allah dan seluruh MalaikatNya," kata Ustaz Fadlan di akun Twitternya, @fadlannuuwaar.

"Waspadalah dirimu dan keluargamu bahwa yang berada di seluruh Masjid itu Puluhan Ribu Malaikat Allah, jika dirimu bertugas mengawasi orang di masjid dengan narasi kebencian, maka bersiap siaplah engkau dan Keluarga Mu menerima hukuman terberat karena Masjid itu Baitullah," lanjutnya lagi.

Seperti dilansir dari CNNIndonesia.com, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono mengatakan para Bhabinkamtibmas yang diturunkan akan berkoordinasi dengan personel bintara pembina desa (babinsa) dari TNI.

"Tentunya kita mulai dari bawah, polisi punya bhabin kita koordinasi dengan TNI yang punya babinsa, lalu ada pak lurah dan pak kades. Di tingkat bawah ini yang kita sentuh jadi deradikalisasi," kara Argo, Selasa 26 November 2019.

Kepolisian juga mengharapkan peran serta masyarakat dalam proses pengawasan masjid. Masyarakat, imbau Argo, bersedia melaporkan jika menemukan indikasi dugaan penyebaran kebencian lewat ceramah di masjid.

"Kita mengimbau masyarakat seandainya menemukan ada indikasi silakan disampaikan ke petugas kami," katanya.

Pengawasan tersebut dilakukan setelah Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan kebutuhan mencegah masjid dijadikan tempat menyebar ujaran kebencian. Untuk itu, perlu pengawasan dari polisi dan pemerintah daerah untuk memperingatkan masjid-masjid yang dalam acara dakwahnya mengandung narasi kebencian.

"Masjid yang dijadikan tempat menebar kebencian harus diingatkan dan diperingatkan supaya tidak dibiarkan masjidnya untuk menyebar kebencian. Itu harus aktif dari kepolisian maupun pemda untuk melakukan pencegahan," kata Ma'ruf belum lama ini.