Menu

Bikin Miris, Sukses Raih Emas di SEA Games, Atlet Ini Malah Pulang Kampung Pakai Angkutan Umum

Siswandi 10 Dec 2019, 11:29
Taufik yang disambut secara sederhana oleh jajaran Polres Tasikmalaya. Foto: int
Taufik yang disambut secara sederhana oleh jajaran Polres Tasikmalaya. Foto: int

RIAU24.COM -  Muhammad Taufik, atlet asal Tasikmalaya, Jawa Barat ini, termasuk salah satu atlet yang sukses menyumbangkan medali emas bagi kontingen Indonesia, dalam ajang SEA Games 2019 di Filipina. Namun keberhasilannya mengharumkan nama negara, tampaknya tak sebanding dengan apa yang dialami ketika pulang kampung. Saat pulang kampung ke Tasikmalaya, ia hanya malah menggunakan angkutan umum. 

Untuk diketahui, dalam ajang SEA Games 2019 yang masih berlangsung di Filipina, Taufik sukses menyumbangkan dua medali. Yakni medali emas di cabang modern pentathlon nomor beach laser run. Satu lagi medali perunggu di cabang triathlon nomor renang, lari, menembak.

Dilansir detik, setelah usai menunaikan tugasnya, Taufik pun kembali ke Indonesia. Setiba di Tanah Air, ia diantar Kemenpora hingga Bandung. Perjalanan berlanjut ke Tasikmalaya dengan menaiki angkutan umum jenis elf. Tidak ada sambutan hangat dari pemerintah setempat, baik di tingkat provinsi mau pun kabupaten. 

Adalah jajaran Polres Tasikmalaya yang menerima informasi kepulangan Taufik. Selanjutnya, sang atlet pun dijemput sat berada di Kawasan Cilawu, Garut.

"Kami mendapat informasi atlet yang sudah harumkan nama bangsa dan daerah Tasikmalaya pulang kampung. Maka kami inisiatif kirim anggota untuk jemput beliau, ini bentuk kebanggaan saya dan tentunya warga Tasikmlaya atas prestasi M Taufiq," ungkap Kapolres Tasikmalaya AKBP Dony Eka Putra, SIK, usai menyambut Taufik di kantornya.

Penyambutan sederhana dilakukan jajaran Kepolisian Resort Tasikmalaya tanpa kehadiran KONI Kabupaten Tasikmalaya maupun pemerintah Daerah Tasikmalaya.

"Alhamdulillah saya dijemput oleh jajaran kepolisian Tasikmalaya, kalau dari Jakarta diantar sama Kementerian Pemuda dan Olahraga sampai Bandung," ujar Taufik. 

"Tapi sampai Cilawi saya turun karena dijemput oleh mobil polisi. Terima kasih Pak," tambahnya. 

Perjalanan Muhammad Taufik menjadi atlet berprestasi tidaklah mudah. Belajar secara otodidak, Taufik bisa merasakan prestasi internasional setelah sepuluh tahun bergelut dengan latihan keras.

Motivasi ingin bertemu ibu yang menjadi TKI di Arab Saudi sejak 1983 silam, membuatnya bertekad menjadi atlet berprestasi. Namun keinginannya tak terwujud, karena sang ibu keburu meninggal.  Kini Taufik akan berjuang untuk hadapi Asian games 2021 mendatang. ***