Menu

Setelah Mesut Ozil, Menlu AS Juga Ikutan Bela Muslim Uighur

Riko 19 Dec 2019, 15:36
Mike Pompeo (net)
Mike Pompeo (net)

RIAU24.COM -  Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo angkat suara mengecam kebijakan Partai Komunis China (PKC) pada Muslim Uighur. Mantan Direktur CIA itu menyebut perlakuan rezim China terhadap Uighur sebagai hal yang jahat.

Demikian dilaporkan VOA Indonesia, Rabu 18 Desember 2019, usai pemain Arsenal FC Mesut Ozil kepada Muslim Uighur menuai kecaman dari pemerintah China. Hingga pertandingan Arsenal FC sempat batal ditayangkan di negara tersebut. Asosiasi sepak bola China juga berkata omongan Ozil menyakiti rakyat China.

“Badan-badan propaganda Partai Komunits China dapat menyensor pernyataan @MesutOzil1088 dan pertandingan @Arsenal sepanjang musim, tetapi kebenaran akan menang. PKC tak bisa menyembunyikan pelanggaran HAM yang kejam yang dilakukan terhadap para Uighur dan penganut kepercayaan lain dari berbagai penjuru dunia" cuit Pompeo.

Stasiun televisi pemerintah China CCTV dijadwalkan menyiarkan pertandingan sepak bola antara Arsenal dan Manchester United, tetapi kemudian memutuskan untuk menyiarkan rekaman pertandingan antara Tottenham Hotspur dan Wolverhampton Wanderers.

Pemain sepakbola Mesut Ozil Jumat lalu mencuit di Twitter, mengutuk penumpasan yang dilakukan China terhadap kelompok minoritas Muslim-Uighur di kawasan barat. Ozil juga mengecam negara-negara Muslim yang tidak berbicara lantang menentang pelanggaran itu.

“Qur’an dibakar, masjid-masjid ditutup, sekolah-sekolah Muslim dilarang. Para ilmuwan agama dibunuh satu per satu. Saudara-saudara kita dikirim secara paksa ke kamp-kamp,” cuit Ozil.

Amerika, PBB dan berbagai kelompok HAM telah menuduh China menahan sekitar satu juta etnis Uighur di tempat yang disebut sebagai “kamp pendidikan kembali” di bagian terpencil di barat propinsi Xinjiang, untuk memaksa mereka meninggalkan agama dan warisan budaya mereka.

Global Times yang dikelola pemerintah China hari Minggu mencuit di Twitter bahwa CCTV membuat keputusan tidak menyiarkan pertandingan itu setelah munculnya pernyataan Ozil yang mengecewakan para fans dan otorita sepakbola di negara itu.

Arsenal mengunggah di Weibo, platform media sosial China yang berfungsi seperti Twitter, bahwa apa yang disampaikan Ozil merupakan “pandangan pribadi Ozil.” Tim Arsenal tidak memasang pernyataan tanggapan apapun atau merilis pernyataan resmi.

 

Sumber: Liputan6