Terungkap, Ternyata Israel Berperan Besar Dalam Pembunuhan Jenderal Soleimani
RIAU24.COM - WASHINGTON - Pembunuhan terhadap Komandan Pasukan Quds Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, ternyata melibatkan Israel. Negara Zionis itu dilaporkan membantu Amerika Serikat (AS) dengan memberikan informasi intelijen kepada CIA tentang keberadaan Soleimani.
Dalam laporannya pada Ahad (12/1), media NBC yang dikutip Republika, menyebut CIA menerima informasi intelijen dari dua informan tentang penerbangan malam Soleimani dari Damaskus ke Baghdad. CIA kemudian memverifikasi keterangan tersebut. Ternyata kedua informan itu memberikan informasi akurat. Soleimani terbang dari Damaskus ke Bandara Internasional Baghdad dengan menggunakan pesawat Airbus A320 Cham Wing.
Agen-agen intelijen AS kemudian dapat menentukan lokasi Soleimani. Washington pun mengerahkan tiga pesawat nirawak atau drone yang dipersenjatai dengan misil Hellfire. Semua pesawat itu terbang di atas wilayah udara yang kontrol pasukan AS di Irak.
Mereka melacak pergerakan Soleimani di luar bandara. Saat itu Soleimani bersama pemimpin kelompok Kata'ib Hezbullah, Abu Mahdi al-Muhandis, bergerak dengan konvoi kendaraan.
Saat konvoi masih berada di sekitar Bandara Internasional Baghdad, pesawat drone AS menembakkan empat misil Hellfire. Serangan tersebut seketika membunuh semua orang yang berada dalam mobil.
Semua informasi detail itu didapat NBC dari dua sumber yang mengetahui operasi pembunuhan Soleimani. Sedangkan New York Time melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemungkinan adalah satu-satunya sekutu AS yang mengetahui rencana pembunuhan Soleimani.
Pada tanggal 1 Januari atau dua hari sebelum Soleimani dibunuh, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo disebut mengucapkan terima kasih kepada Netanyahu karena Israel telah membantu melawan agresi serta pengaruh Iran di kawasan.
Lalu pada tanggal 2 Januari, sebelum bertolak ke Athena, Yunani, Netanyahu menyampaikan pernyataan di Bandara Ben Gurion. Pada kesempatan itu dia mengatakan bahwa kawasan Timur Tengah dibekap badai.
Menurut Netanyahu, hal-hal yang sangat dramatis terjadi di sana. "Kami waspada dan memantau situasi. Kami terus melakukan kontak dengan teman baik kami, AS, termasuk percakapan saya kemarin sore (dengan Pompeo)," ujar Netanyahu, seperti dikutip laman Al Araby.
Serangan terhadap Soleimani kemudian terjadi hanya beberapa jam setelah Netanyahu menyampaikan pernyataan tersebut. ***