Menu

Tifatul Sembiring Minta Aparat Tindak Tegas Pelaku Perusakan Mushala Minahasa, Netizen Langsung Sebut Ini

Riki Ariyanto 31 Jan 2020, 12:07
Tifatul Sembiring komentari perusakan mushala di Minahasa (foto/int)
Tifatul Sembiring komentari perusakan mushala di Minahasa (foto/int)

RIAU24.COM - Jumat 31 Januari 2020, Politisi PKS Tifatul Sembiring menanggapi kasus perusakan mushala di Minasaha. Bahkan mantan Menkominfo era SBY ini meminta pelaku ditindak tegas jika terbukti.

zxc1

Hal itu disampaikan Tifatul Sembiring di akun twitter pribadinya. "Pemerintah & aparat harus segera bertindak tegas terkait perusakan mushala di Minahasa ini. Sepanjang sejarah NKRI, kaum Muslim tak pernah merusak rumah ibadah umat lain dg cara biadab & radikal spt video yg viral di medsos itu. Umat agar jgn terprovokasi #siapayangradikal," cuit @tifsembiring.

zxc2

"Kalau bukan karena akibat berlatar kerusuhan, konflik yang sebelumnya terjadi atau perbuatan teroris yang jelas bukan Islam, tak pernah ada umat Islam merusak rumah ibadah umat lain tanpa sebab," sambung @tifsembiring.

"Islam secara tegas melarang merusak rumah ibadah semua agama dengan alasan apapun, bahkan di masa perang sekalipun, apalagi di masa damai," tutup @tifsembiring.

Langsung saja netizen atau warganet memberikan komentar. @brioagya: "Jangan jadi provokator. Kalo kapasitas politikusnya hanya sebatas menunggangi berita demi mencari simpatik. Rasanya ga pantas."

@sahatmps: "Ada banyak kejadian pelarangan pembangunan rumah ibadah dan perusakan rumah ibadah yang terjadi selama bertahun-tahun, seperti yg terjadi di Jabar, Riau, Kepri, Sumbar, Banten, dll. Semuanya harus kita kecam dan tindak tegas."

@ImamJumhuri: "Umat Islam (muslim) hrs bisa bersabar. Benarkah murni perusakan mushola atau ada motif lain. Kemarahan muslim dijadikan sebagai senjata utk menyerang umat Islam. Kesaktian yg sempurna adalah berlaku waspada dan meneguhkan kesabaran."

@YockRait: "Kebanyakan Halu anda Pak Tif. Semestinya anda lebih arif lagi bicara soal ini."

@NunPutra: "Enak ya jdi pak bos menyampaikan sesuatu tinggal twitt. Entah etis atau tidak yg penting klihtan peduli." (Riki)