Menu

Empat Tahun Belum Beroperasi, Dewan Sarankan Pasar Sorek Dijadikan Sekolah

Ardi 24 Feb 2020, 21:17
Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Pelalawan Baharudin, SH (foto/Ardi)
Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Pelalawan Baharudin, SH (foto/Ardi)

RIAU24.COM - PELALAWAN- DPRD Pelalawan mulai soroti bangunan megah 2 lantai pasar modern Sorek, Pangkalan Kuras. Hampir 4 tahun, bangunan yang dibiaya dari proyek multi years tersebut tak kunjung beroperasi.

zxc1

"Belum ada tanda-tanda beroperasi lagi, padahal sudah 4 tahun tegaknya," kata wakil ketua Komisi 2 DPRD Pelalawan Baharudin, SH kepada wartawan, Senin (24/2/2020).

Selain menyayangkan, Baharudin juga meminta ketegasan dinas terkait untuk segera dioperasikan. Jika tidak, Baharudin menyarankan bangunan senilai Rp 28,347 Miliar, dijadikan sekolah saja.

Secara kelembagaan katanya, dirinya sudah berulang kali mempertanyakan hal tersebut. 17 kali Dewan dapil 4 reses, 5 kali pandangan fraksi, sebut Bahar juga, masyarakat selalu mempertanyakan progress operasional pasar modern tersebut.

zxc2

"Namun sampai sekarang tak ada kejelasan. Kalau perlu pihak ketiga putus kontrak saja," imbuhnya.

OPD terkait yakni Diskop UKM Perindagsar untuk serius terhadap progress pasar modern sorek. Manfaat pasar modern sorek selain sebagai ikon juga merupakan temapat perputaran ekonomi masyarakat. Tapi kondisinya saat ini memprihatinkan malah menjadi tempat berbuat asusila dan sebagainya mending dijadikan sekolah saja lebih bermanfaat.

"Kita juga sudah rugi listrik yang sudah dipasang kini sudah diputus. Kondisi pasar yang tidak terawat sungguh sangat memperihatinkan. Uang Kita banyak habis tapi manfaat tidak ada," paparnya.  

Dikhawatirkan juga akan terjadi pengrusakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab terhadap bangunan pasar. Bangunan yang sudah ada saja tidak bisa dijaga dan dioperasikan.

Secepatnya dioperasikannya Pasar modern, tentu akan menjadi pemasukan PAD buat daerah dan juga ekonomi rakyat juga berjalan. 

"Kalau sampai habis kontraknya dengan alasan belum ada kesepakatan dengan para pedagang, Diskop UKM Perindagsar harus bersikap. Kalau Saya pribadi alangkah baiknya dikelola dengan BUMD saja," pungkas Bahar. (R24/Ardi)