Menu

Sebut Wabah Virus Corona Lebih Mematikan, Begini Solusi yang Ditawarkan Bill Gates

Siswandi 1 Mar 2020, 02:15
Bill Gates
Bill Gates

RIAU24.COM -  Salah satu orang terkaya di dunia sekaligus juragan Microsoft, Bill Gates, menyebut wabah virus Corona yang kini tengah melanda dunia, merupakan ancaman serius bagi dunia. Sebab virus yang bermula dari Kota Wuhan, China itu, jauh lebih mematikan dan menular daripada banyak virus mematikan lainnya.

"Saya harap ini tidak seburuk itu (dampaknya), tetapi kita harus berasumsi sampai kita tahu sebaliknya," tulis Gates, dalam sebuah artikel yang diterbitkan Jumat di The New England Journal of Medicine, dilansir detik yang merangmkum cnbc international, Sabtu (29/2/2020) kemarin.

Menurutnya, virus Corona yang telah menewaskan sedikitnya 2.859 orang dan menginfeksi lebih dari 83.700 orang secara global, bisa saja merupakan "patogen mengkhawatirkan yang terjadi sekali dalam seabad".

"Tingkat kematian jauh lebih parah daripada influenza musiman biasa," tambahnya. 

Menurutnya, rata-rata tingkat kematian akibat virus Corona diperkirakan sekitar 1 persen, yang sekaligus  menempatkannya di antara pandemi flu Asia 1957 (0,6%) yang menewaskan 1,1 juta orang dan pandemi flu Spanyol 1918 (2%) yang menewaskan 50 juta di seluruh dunia. 

Dia juga mengatakan, banyak negara dengan kategori berpenghasilan rendah dan menengah punya sistem kesehatan yang mulai menipis. Maka efeknya, patogen seperti coronavirus bisa dengan mudah mewabah di negara terkait.

Sebagai solusi, ia meminta kepada seluruh pemimpin dunia untuk memperlambat penyebaran virus ini, sekaligus meminta kepada negara- negara maju agar membantu negara yang kurang sejahtera.

"Dan negara-negara miskin memiliki sedikit pengaruh politik atau ekonomi, mengingat keinginan alami negara-negara kaya untuk mengutamakan rakyatnya sendiri," ujarnya lagi.

Untuk diketahui, Gates dan istrinya, Melinda, mendirikan The Bill and Melinda Gates Foundation pada tahun 2000 untuk membantu meningkatkan kesehatan dunia dan memerangi kemiskinan.

Pada 5 Februari lalu, Yayasan tersebut mengumumkan bahwa mereka akan menyumbang sebesar US$ 100 juta atau setara dengan Rp1,4 triliun untuk perawatan pasien dan memperluas pengujian untuk virus, terutama bagi orang miskin.


Para pejabat WHO telah menyuarakan keprihatinan Gates tentang virus corona yang menginfiltrasi 
negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan sistem kesehatan yang kurang kuat dalam melawan wabah.

Pada Januari lalu, WHO mengidentifikasi 13 negara prioritas utama yang memiliki hubungan langsung atau volume tinggi dalam hal perjalanan ke China, termasuk Republik Demokratik Kongo, Ethiopia dan Ghana. ***