Menu

Dua Tahun Tak Ada Perhatian, Empat Ruangan Sekolah Bangunan MDTA di Bukit Batu Bengkalis Ambruk

Dahari 18 Jul 2020, 19:07
FOTO: MDTA Desa Bukit Batu yang ambruk
FOTO: MDTA Desa Bukit Batu yang ambruk

RIAU24.COM -  BENGKALIS - Madrasah Diniyyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Istiqomah Dusun Bukit Batu laut Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis kondisinya memprihatikan. Bayangkan saja, sebanyak Empat ruang kelas kondisinya rusak dan nyaris ambruk. 

Kepala Desa Bukit Batu Mahendra Mahendra saat dikonfirmaai menyampaikan bahwa kondisi bangunan Madrasah yang rusak dan nyaris roboh itu sudah 2 tahun karena tidak adanya anggaran dari dinas terkait dibawah Kementrian Agama.

"Madrasah ini sudah 15 tahun berdiri, sejak 2 tahun ini tidak dipakai lagi karena kondisi bangunan yang tidak layak dan membahayakan siswa yang belajar," ujar Mahendra, Sabtu 18 Juli 2020.

Diutarakan  Mahendra, untuk aktifitas belajar saat ini terpaksa dipindahkan ke tempat lain, mengingat kondisi bangunan tersebut yang sudah mau roboh.

"Aktifitas belajar sekarang terpaksa dipindahkan ke rumah tenun, itupun kondisi bangunannya juga sangat memprihatikan karena sudah lama dan bocor saat hujan, tetapi masih bisa difungsikan,"ucapnya.

Menurutnya, untuk usulan perbaikan sudah dimasukan pada Musrenbang dari desa hingga tingkat Kecamatan yang menjadi skala prioritas, bahkan kondisi bangunanya sudah dijelaskan karena tidak layak lagi. 

"Sudah kita lakukan usulan melalui Musrenbang tapi belum ada respon, bahkan pihak desa berencana menggunakan dana anggaran desa untuk merehab bangunan tersebut akan tetapi terbentur aturan yang ada saat ini, makanya anggaran desa tidak bisa dipakai,"ungkapnya lagi.

Diutarakan Mahendra lagi, saat ini empat orang tenaga pengajar berstatus honorer tetap bersemangat mengajar siswa, apa lagi pelajaran agama sangat dibutuhkan masyarakat didesanya. 

"Untuk gaji guru Madrasah tersebut sudah masuk melalui anggaran yang ada pada Dinas Pendidikan Bengkalis," ujarnya.

Untuk penerimaan siswa baru setiap tahunnya ada sekitar 30 hingga 40 orang, akan tetapi akibat kondisi bangunan rusak menjadi berkurang dan hanya tinggal 25 orang lagi.. 

"Kami berharap kepada Pemkab Bengkalis untuk dapat menganggarkan perbaikan bagunan tersebut dan menjadi skala prioritas,  karena dunia pendidikan khususnya Agama akan maju tentu juga harus didukung dengan fasilitas yang memadai,"pungkasnya.