RIAU24.COM - Ketika perayaan HUT Kemerdekaan RI yang diadakan pada tanggal 17 Agustus setiap tahunnya, selalu diisi dengan acara tasyakuran bahkan hiburan berupa acara dangdutan.

Melansir dari Okezone.com, Jum'at 14 Agustus 2020, terkait hiburan dangdutan, Ustaz Abdul Somad alias UAS dalam sebuah video tausyiah berjudul 'Syukuran 17 Agustus dengan Dangdutan', memberi jawaban atas pertanyaan apa yang seharusnya dilakukan ketika menemukan perayaan 17 Agustus diisi kegiatan tasyakuran di malam hari sedangkan paginya diisi kegiatan dangdutan?

"Ini kami hidup di zaman modern, penuh huru-hara. Biasanya di daerah kami ketika para pemimpin kami RT/RW 17 Agustus tasyakuran malamnya esoknya dangdutan dengan banyak demikian. Bagaimana sikap kami pak ustadz?" ujar Ustad Abdul Somad saat membacakan pertanyaan dari penanya.

Pendakwah asal Riau itu menjawabnya dengan membuat analogi. Jika kebanyakan masyarakatnya suka dalam kegiatan baik seperti mengaji pasti hal semacam dangdutan tidak akan terjadi begitupun sebaliknya.

"Kira-kira kalau sudah sebanyak ini orang pengajian di daerah itu. Masih ada tak keong racun kucing garong? Tidak akan ada. Ini kita banyak-banyakan aja. Kalau banyak yang ngaji pasti akan dibuatkan acara pengajian Tabligh Akbar," kata UAS.

Dia kemudian mengimbau umat Islam turut menyeru melaksanakan kebajikan. Sehingga bisa terbentuk suatu kumpulan/komunitas yang baik di masyarakat. Maka lama-kelamaan keburukan yang ada akan tergeser oleh kebaikan yang meluap layaknya air bah.

"Ini kan banyak-banyakan. Maka perbanyaklah air bah ini. Banyakkan air ini, kalau sudah air ini banyak melimpah. Maka sampah-sampah itu akan tercampak dengan sendirinya," tuturnya.