Menu

Tragis, Seorang Buruh Migran di Ipoh Kehilangan Tangan Dalam Kecelakaan Mengerikan di Sebuah Pabrik

Devi 31 Oct 2020, 09:42
Tragis, Seorang Buruh Migran di Ipoh Kehilangan Tangan Dalam Kecelakaan Mengerikan di Sebuah Pabrik
Tragis, Seorang Buruh Migran di Ipoh Kehilangan Tangan Dalam Kecelakaan Mengerikan di Sebuah Pabrik

RIAU24.COM -  Seorang pekerja Bangladesh di Top Glove, Ipoh kehilangan tangannya dalam kecelakaan pabrik kemarin. Pada saat kejadian, pekerja bernama Biplob Mia sedang membersihkan sarung tangan bypass di tangki sikat cuci dengan sarung tangan panjang tahan bahan kimia. Namun, sikat cuci tidak dimatikan karena sakelar terisolasi yang tidak berfungsi.

Kejadian itu terjadi sekitar pukul 5.45 pagi dan itu terjadi ketika sarung tangannya yang longgar tersangkut poros putar sikat cuci yang menyebabkan tangan kanannya putus.

Top Glove membenarkan dalam pernyataannya bahwa pekerja yang terluka segera dikirim ke rumah sakit terdekat. “Dia segera diberikan perhatian dan perawatan penuh oleh tenaga medis rumah sakit dan dilaporkan dalam kondisi stabil,” kata mereka.

Perusahaan meyakinkan bahwa mereka bergerak cepat untuk menetapkan langkah-langkah perbaikan yang ketat dan tambahan untuk terus mempromosikan kesejahteraan pekerjanya dan memastikan mereka tetap aman dari bahaya dan cedera.

Spesialis hak pekerja migran, Andy Hall, mengatakan kepada World of Buzz bahwa berdasarkan sumber anonim, terlalu banyak kecelakaan yang terjadi di Top Glove tetapi banyak di antaranya tidak terungkap. Sumber itu menambahkan bahwa meskipun telah dilakukan tindakan pencegahan yang tepat, kecelakaan ini masih terjadi karena ada banyak tekanan mental dari staf Top Glove.

Menurut Andy, dia diberitahu oleh sumber bahwa insiden lain yang diduga terjadi di Top Glove Johor pada 28 Oktober di mana pergelangan kaki seorang pekerja terluka sehingga luka dalam. Andy juga mengirimkan video dan foto berikut.

Pada Juli 2020, dilaporkan bahwa AS telah melarang impor Top Glove, karena masalah kerja paksa. Investigasi Channel 4 News baru-baru ini mengungkapkan kondisi kerja yang mengejutkan dari pekerja migran di pabrik Top Glove Malaysia yang terpaksa memenuhi target produksi yang intens untuk mengeluarkan Alat Pelindung Diri (APD) dalam jumlah massal selama pandemi Covid-19.