Menu

Kisah Para Guru di Asia yang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental Karena Berjuang Dengan Pembelajaran Daring

Devi 2 Oct 2021, 08:40
Foto : AsiaOne
Foto : AsiaOne

Sementara itu, siswa belajar lebih sedikit tetapi menemukan diri mereka bekerja sama kerasnya. Murid yang lebih muda telah menemukan diri mereka mengelola jadwal mereka sendiri untuk pertama kalinya dalam hidup mereka.

Nurunnawal Yem, yang mengajar di sebuah sekolah dasar di Malaysia, mengatakan konsekuensinya adalah guru dan siswa kelelahan.

“Rekan-rekan saya telah berhenti dan beberapa kontrak mereka diputus karena keluhan dari orang tua. Kami memiliki konselor sekolah yang secara aktif mengadakan lokakarya tidak hanya untuk staf tetapi juga untuk orang tua.”

Irna Minauli, psikolog klinis yang berbasis di kota Medan, ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia, mengatakan bahwa dalam beberapa kasus tekanan pada guru dan siswa begitu besar sehingga mereka berubah menjadi melukai diri sendiri dan depresi. “Beban kerja yang sudah dirasakan beberapa guru berlebihan sebelum pandemi terasa semakin berlebihan dan siswa juga merasa terbebani dan frustrasi.

“Guru pernah bilang kalau mengajar daring terasa lebih melelahkan karena interaksi yang kurang, apalagi saat semua siswa mematikan kamera dan mikrofonnya, jadi seperti guru hanya berbicara dan berbicara. Sebagai pendengar, siswa seringkali kurang fokus karena bisa melakukan hal lain saat belajar online.”

Pada saat yang sama, kliennya mengatakan kepadanya bahwa mereka putus asa karena mereka tidak cukup belajar dan merasa kemajuan akademis mereka tertunda.

Sambungan berita: Masalah pendaftaran
Halaman: 456Lihat Semua