Menu

Ketika Politik Identitas Dianggap Tidak Bisa Dihilangkan

Azhar 16 Feb 2022, 14:18
Ilustrasi. Sumber: Internet
Ilustrasi. Sumber: Internet

RIAU24.COM -  Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), Muchamad Ali Safa’at membeberkan pendapatnya tentang peredaran politik identitas di Indonesia.

Dia menilai tidak mungkin menghilangkan praktik politik identitas dalam kontestasi perebutan kekuasaan di Indonesia dikutip dari liputan6.com.

Hal ini disampaikannya dalam Fit and Proper Test Calon Anggota KPU dan Bawaslu RI di Ruang Sidang Komisi II DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta pada Selasa, 15 Februari 2022.

Alasannya karena hal tersebut menjadi salah satu energi besar dalam mendorong orang untuk berpartisipasi dalam sebuah pemilihan kandidat yang akan mengisi pos-pos berkenaan dengan politik.

"Kita tentu tidak akan mungkin menghilangkan sama sekali aspek politik identitas. Karena itu yang paling mudah untuk membuat orang memilih sesuatu atau tidak memilih sesuatu," ujarnya.

Tak hanya itu, praktik politik klientelisme juga setali tiga uang untuk bisa dihilangkan layaknya praktik politik identitas.

Namun borok dalam praktik demokrasi di Indonesia itu dapat lebih diredam.

"Tentu kita harus mengurangi dengan cara mengampanyekan, memperbanyak aspek kebangsaan dengan narasi moderasi dalam berpolitik," sebutnya.