Menu

Belajar Dari Sosok Singa Podium Asal Minangkabau: Mohammad Natsir

Zuratul 21 Jun 2022, 10:32
Ilustrasi/merdeka.com
Ilustrasi/merdeka.com

Idealismenya sangatlah kuat, hingga mampu menghasilkan berbagai tulisan dan propaganda yang membuat panik pihak-pihak yang berlawanan, terutama kalangan yang dengan getol mendukung sekularisme.

Mulai dari “Islam dan Akal Merdeka” Versus “Islam Sontoloyo” hingga panasnya sidang konstituante, Soekarno adalah salah satu sosok yang sangat memahami bagaimana kerasnya penentangan Natsir terhadap ideologi yang memisahkan agama dengan negara tersebut.

Polemik antara Natsir dengan Soekarno soal agama dan negara menjadi perbincangan hangat kaum pergerakan. Natsir bahkan menyebut orang-orang yang mengusung sekulerisme sebagai “laa diniyah” alias netral Agama.

Bagi Natsir mereka adalah para “kemalisten Indonesia”, pengikut setia dari bapak sekulerisme Turki, Mustafa Kemal Ataturk.

Meski tak sedikit tokoh nasional yang berbeda konsep dengannya, namun ide Islamlah yang senantiasa ia bawa, tawarkan, dan terus-menerus diunggulkan.

Sekaligus tak melewatkan kesemoatan untuk terus menyerang berbagai hal yang bertentangan dengan dienul Islam. Semua terekam jelas dalam rentetan sejarah Persidangan Sidang Konstituante, hingga PKI dan PNI menjadi saksi atas keberaniannya.

Halaman: 234Lihat Semua