Menu

Sejarah Malam 1 Suro yang Tak Diketahui Banyak Orang

Azhar 13 Jul 2022, 13:16
Ilustrasi. Sumber: Internet
Ilustrasi. Sumber: Internet

RIAU24.COM - Bagi masyarakat Jawa, kehadiran malam 1 Suro tentu sudah tak asing lagi. Namun bagaimana bagi yang bukan?

Tahukah jika malam 1 Suro merupakan awal bulan atau pembuka bulan pertama Tahun Baru dalam kalender Jawa yang bertepatan dengan 1 Muharram.

Dalam penanggalan Jawa, pergantian bulan dihitung berdasarkan dengan penggabungan kalender lunar (Islam), kalender matahari (masehi) dan juga Hindu dikutip dari suara.com.

Kalender jawa sendiri pertama kali diterbitkan oleh Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo sejak 1940 tahun yang lalu, yang mengacu penanggalan Hijriyah (Islam).

Hasilnya sampai saat ini di beberapa wilayah di Pulau Jawa, Masyarakatnya masih tetap menggunakan penanggalan jawa dengan laku atau lampah bathin dan prihatin.

Tahukah jika penanggalan jawa memiliki dua sitem perhitungan berdasarkan atas pertimbangan pragmatis, politik dan sosial.

Di antaranya yaitu mingguan (7 harian) dan pasaran (5 harian).

Penanggalan jawa sendiri memiliki siklus windu (satu windu sama dengab 8 tahun).

Yang mana konsekuensi dari siklus penanggalan ini berdasarkan pada urutan tahun jawa ke 8 (jimawal), jatuhnya tanggal 1 Suro berselisih satu hari lebih lambat dengan tanggal 1 Muharram dalam kalender Islam.

Tak hanya itu, Satu suro biasanya juga diperingati pada malam hari ba'da magrib pada hari sebelum tiba tanggal satu.

Tak hanya itu, malam satu Suro memiliki banyak pandangan dalam masyarakat Jawa.

Hari tersebut dianggap keramat terlebih jika jatuh pada hari Jumat Legi.

Alhasil, pada malam satu suro dilarang untuk pergi ke mana-mana kecuali untuk berdoa tau melakukan ibadah lain.