Berbeda dengan Zelensky, Putin Beri Titah Tanggapi soal Perang Hamas vs Israel
RIAU24.COM -Pemerintah Rusia buka suara soal pertempuran terbaru antara Israel dan kelompok Hamas di Gaza, Palestina.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia, Maria Zakharova, Sabtu (7/10/2023).
Menurut Zakharova, Rusia menganggap eskalasi konflik di wilayah itu sebagai konsekuensi dari ketidakpatuhan terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.
Menurutnya, perlu ada cara-cara politik dan diplomatik.
"Ini (dapat diselesaikan) melalui pembentukan proses negosiasi penuh mengenai perjanjian internasional yang mengatur pembentukan negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan ibu kotanya di Yerusalem Timur, hidup damai dan aman dengan Israel," katanya dikutip media resmi Rusia, TASS.
Rusia juga melihat eskalasi besar-besaran dalam konflik Palestina-Israel sebagai muara dari kesalahan Barat, yang diketahui selalu memblokir beberapa resolusi di PBB terkait Timur Tengah.
"Kami menganggap eskalasi situasi dalam skala besar saat ini sebagai manifestasi lain yang sangat berbahaya dari lingkaran setan kekerasan, yang merupakan konsekuensi langsung dari ketidakpatuhan sistemik terhadap resolusi relevan PBB dan Dewan Keamanannya serta pemblokiran oleh pihak Barat atas kerja kuartet mediator internasional Timur Tengah yang terdiri dari Rusia, AS, UE, dan PBB."
Lebih lanjut, Zakharova juga menjelaskan bahwa Moskow percaya bahwa Palestina dan Israel harus memulai negosiasi segera.
Rusia juga mendesak kedua belah pihak untuk meninggalkan kekerasan dan gencatan senjata.
"Kami menyerukan kepada pihak Palestina dan Israel untuk segera melakukan gencatan senjata, meninggalkan kekerasan, melakukan pengendalian diri dan, dengan bantuan komunitas internasional, proses negosiasi yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian yang komprehensif, bertahan lama dan telah lama ditunggu-tunggu. perdamaian di Timur Tengah," tambahnya.
Pada Sabtu pagi, serangan roket diluncurkan ke wilayah Israel dari Jalur Gaza oleh kelompok pejuang Hamas.
Sinyal alarm berbunyi terus menerus sejak pukul 06:28 waktu Moskow di banyak wilayah di seluruh negeri, termasuk wilayah Tel Aviv dan sekitarnya.
Sebagai tanggapan, Tel Aviv memulai operasi militer yang dinamakan "Pedang Besi".
Beberapa media melaporkan Tentara Israel telah melancarkan serangan ke Jalur Gaza setelah tembakan roket besar-besaran dari daerah Palestina.
Sayap gerakan Palestina Hamas mengeluarkan pernyataan bahwa selama operasi di Israel mereka menangkap sekitar 35 tentara dan pemukim Israel.
Hamas mengungkapkan operasi serangan ini merupakan respons terhadap aktivitas agresif Israel terhadap salah satu situs paling suci Islam, Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem.
(***)