Menu

Setelah PAN, Giliran KSP yang Komentari Presiden Minta Jabatan 3 Periode

Azhar 29 Oct 2023, 08:54
Kantor Staf Presiden (KSP). Sumber: Tirto.id
Kantor Staf Presiden (KSP). Sumber: Tirto.id

RIAU24.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan mengaku sudah tak tertarik lagi dengan pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut 'Pak Lurah' meminta perpanjangan masa jabatan menjadi tiga periode.

Dia meyakini isu tersebut sudah tidak relevan lagi dikutip dari detik.com, Minggu 29 Oktober 2023.

"Dengan telah berjalannya agenda tahapan Pilpres yang saat ini sedang dilakukan dan sudah diketahui publik ada tiga paslon yang telah mendaftar ke KPU, saya kira tidak relevan lagi jika isu dan wacana tiga periode masih terus kita perdebatkan," sebutnya.

Isu itu sudah tidak relevan lagi karena tahapan pilpres sudah berjalan. Bahkan tiga paslon di Pilpres 2024 sudah resmi mendaftar ke KPU.

"Saat ini tahapan Pilpres udah berjalan dengan dilaksanakan nya proses pendaftaran calon Presiden dan calon wakil Presiden ke KPU dan juga udah dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 3 paslon," sebutnya.

"Kita sedang menunggu penetapan dari KPU terhadap tiga paslon yang telah mendaftarkan tersebut dan pengundian nomor urut," ujarnya.

Sebelumnya, Waketum PAN Viva Yoga Mauladi mengomentari isu presiden tiga periode yang kembali muncul.

Sebut Yoga Mauladi partainya tak pernah mendengar adanya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan tiga periode.

"PAN tidak pernah mengetahui atau melihat gerakan di lapangan bahwa Presiden Jokowi menginginkan tiga periode," sebutnya.

Menurutnya, isu tersebut sudah basi dan kerap diperdengarkan, bahkan sudah dia dengar berkali-kali.

"Isu tiga periode itupun oleh Presiden Jokowi beberapa kali ditepis, dibantah, dan sebagai isu yang tidak benar," sebutnya.

Menurutnya lagi, kembalinya muncul isu tersebut adalah upaya pengerusakan karakter Jokowi.

"Saya tidak yakin jika Presiden Jokowi merencanakan hal tersebut. Bisa saja isu itu sebagai character assassination atau perusakan karakter dengan memberikan citra negatif, mencoreng figur agar memiliki persepsi yang buruk di publik," sebutnya.