Berencana Gagalkan Pemilu, 40 Terduga Teroris JAD Diamankan
RIAU24.COM - Detasemen Khusus (Densus 88) Antiteror mabes Polri mengungkapkan sebanyak 40 tersangka Terorisme jaringan Jemaah Anshor Daulah (JAD) berhasil diamankan. Mereka merupakan jaringan teroris pendukung ISIS yang tersebar di beberapa daerah Indonesia.
Puluhan anggota JAD ini diklaim hendak menggagalkan pelaksanaan Pemilu 2024.
Juru Bicara Densus AT Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan seluruh tersangka teror JAD dan Anshor Daulah (AD) itu ditangkap di sejumlah wilayah pada tanggal 27 dan 28 Oktober kemarin.
"Terdiri dari 23 orang ditangkap di wilayah Jawa Barat, kemudian 11 di wilayah DKI Jakarta, dan 6 di Sulawesi Tengah," jelasnya dilansir dari cnnindonesia.com, Selasa (31/10).
Aswin menjelaskan seluruh tersangka itu merupakan anggota dari kelompok JAD pimpinan AU yang telah melakukan baiat atau memberikan dukungan terhadap Daulah Islamiyah alias ISIS.
Dalam doktrinnya, para tersangka menilai bahwa pemilu merupakan bagian daripada demokrasi yang tidak benar. Sehingga ajang pesta demokrasi harus digagalkannya.
"Bagi mereka pemilu adalah rangkaian demokrasi, dimana demokrasi itu adalah maksiat, demokrasi ini adalah sesuatu yang melanggar hukum bagi mereka," ujarnya.
"Mereka berencana melakukan serangan terhadap aparat-aparat keamanan yang menjadi fokus pengamanan dalam rangkaian kegiatan pemilu tersebut," imbuh Aswin.
Ia mengatakan dalam penangkapan tersebut, penyidik Densus 88 turut menyita 1 pucuk senjata api jenis AK-47, peluru tajam, hingga magazine.
"Kemudian beberapa senjata lainnya termasuk yang PCP itu yang dipakai untuk latihan ya senapan angin, kemudian senjata tajam, kemudian satu pucuk senjata revolver beserta 17 amunisi untuk revolver," ujarnya.
Selain itu, ia menambahkan pihaknya juga turut mendapati adanya sejumlah bahan baku yang bisa digunakan sebagai alat peledak.
"Densus juga menyita bahan-bahan kimia untuk pembuatan bahan peledak seperti belerang, kemudian garam himalaya yang ini biasanya dipakai untuk mengganti HCL yang untuk bahan peledak," kata dia.
Aswin juga mengungkap selama Oktober 2023 Densus 88 tmenangkap total 59 orang tersangka terorisme. Dia berkata seluruh tersangka itu dinilai terbukti terafiliasi dengan jaringan teror Jemaah Islamiyah (JI), Jemaah Ansharut Daulah (JAD), dan Anshor Daulah (AD).
Aswin menjelaskan penangkapan terhadap para teroris tersebut dilaksanakan secara berkala dan dibagi sesuai dengan kelompok teror masing-masing.
"Yaitu sejumlah 59 orang yang berasal dari kelompok Jemaah Islamiyah, Jemaah Ansharut Daulah, maupun dari Anshor Daulah yang tidak terstruktur," imbuhnya.