RIAU24.COM - Varises merupakan kondisi saat pembuluh darah balik atau vena menonjol dan membesar di bawah permukaan kulit. Kondisi ini paling sering terjadi di kaki atau pergelangan kaki.
Dokter spesialis bedah subspesialis bedah vaskular dan endovaskular RS Royal Progress, dr Hendra Wibowo, SpB, Subsp, BVE(K), menjelaskan varises merupakan kondisi saat terjadi pelebaran di pembuluh darah balik atau vena yang lemah, sehingga mengganggu sirkulasi darah yang menuju ke jantung.

"Pada varises ini, yang bermasalah adalah pembuluh darah vena. Pada vena, terdapat katup-katup yang berfungsi untuk mencegah darah turun kembali. Jadi, darah dari kaki akan naik kembali ke jantung, dan katup itu berfungsi untuk mencegahnya turun kembali," jelas dr Hendra dalam temu media di Jakarta Utara, Kamis (2/5/2024).

"Pada varises, katupnya ini terjadi kerusakan dan membuat darah yang sudah naik bisa turun lagi, atau yang kita sebut sebagai refluks. Kalau darahnya turun kembali, akan terjadi peningkatan tekanan pada pembuluh darah vena yang akan membuat pembuluh darah melebar, itu yang sering kita lihat sebagai varises," sambungnya.

Ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu seseorang mengalami varises. Faktor yang paling umum adalah dari genetik atau riwayat keluarga dan usia. Kondisi ini biasanya terjadi pada usia di atas 55 tahun, karena elastisitas dan katup pembuluh darahnya sudah semakin kurang baik.

Selain itu, varises bisa dipicu obesitas atau kegemukan, gangguan mikrosirkulasi di pembuluh darah, hingga kebiasaan tidak aktif bergerak atau mager. Namun, varises ini ternyata paling sering dialami oleh wanita. Kok bisa?

"Memang wanita lebih banyak yang mengalami varises daripada pria. Ini disebabkan oleh faktor hormonal," tutur dr Hendra.

"Wanita itu mengalami fase menstruasi, kehamilan, dan fase menopause. Jadi, ketiga fase tersebut sangat berperan terhadap kekuatan pada dinding pembuluh darah, terutama vena," lanjut dia.

Selain itu, varises juga rentan terjadi pada wanita yang sering menggunakan high heels. Dalam kondisi tersebut, betis akan mengalami kontraksi terus-menerus tanpa disadari.

Pada saat menggunakan high heels, kaki akan terus dalam kondisi jinjit dalam waktu lama. Jika seperti itu, kaki akan mengalami kontraksi dan mengganggu sirkulasi darah di kaki.

"Kalau kontraksi terus-menerus, justru malah sirkulasinya nggak baik dan akan terjadi varises," pungkasnya. ***