RIAU24.COM - Sedikitnya 62 orang tewas setelah banjir bandang melanda Spanyol tenggara, menyapu mobil dan kendaraan, dan mengubah jalan-jalan desa menjadi sungai, pemerintah daerah Valencia mengonfirmasi pada Rabu (30 Oktober).

Ini menandai bencana alam terburuk yang melanda negara Eropa sejauh yang dapat diingat orang.

51 orang dikonfirmasi tewas di wilayah timur Valencia.

Selain itu, kantor pemerintah pusat untuk wilayah Castilla La Mancha mengatakan bahwa seorang wanita berusia 88 tahun ditemukan tewas di kota Cuenca.

Saat operasi penyelamatan berlanjut, orang-orang disarankan untuk menjauh dari jalan di tengah peringatan bahwa jumlah korban jiwa bisa meningkat.

Pusat koordinasi darurat pemerintah Valencia mengatakan protokol beberapa korban telah diaktifkan, menambahkan, "Jumlah korban awal yang dicatat oleh polisi dan layanan darurat yang berbeda menempatkan jumlah sementara korban pada 51 orang. Kami sedang memulai proses pemulihan dan identifikasi para korban."

Sementara itu, pada hari Rabu, presiden regional Valencia Carlos Mazón mengatakan masih terlalu dini untuk memberikan jumlah korban tewas yang komprehensif.

"Ini adalah jam-jam yang sangat sulit bagi kerabat dan bagi mereka yang hilang," kata Mazon.

"Kami akan mengkonfirmasi jumlah korban selama beberapa jam mendatang tetapi saat ini tidak mungkin untuk menawarkan angka yang tepat. Kami terkejut," tambahnya.

Orang-orang terlihat berbagi gambar dan video di media sosial X, menunjukkan situasi yang menghancurkan di Spanyol.

Salah satu pengguna X membagikan video sebuah jalan yang tergenang air banjir, dan merusak mobil, menekankan bahwa orang-orang masih tanpa listrik di kota.

Ricardo Gabaldon, walikota Utiel, sebuah kota di Valencia, mengatakan kepada penyiar nasional RTVE, "Kemarin adalah hari terburuk dalam hidup saya."

"Kami terjebak seperti tikus. Mobil dan wadah sampah mengalir di jalanan. Air naik menjadi tiga meter," katanya.

Lebih dari 1000 tentara dikerahkan dari unit tanggap darurat Spanyol ke daerah yang terkena dampak.

(***)