Pasukan Korea Utara Yang Dikerahkan Di Wilayah Kursk Tidak Terlibat Dalam Pertempuran Sejak Pertengahan Januari
RIAU24.COM - Tentara Korea Utara yang sebelumnya bertempur bersama tentara Rusia di garis depan Kursk tampaknya tidak terlibat dalam pertempuran sejak pertengahan Januari, laporan badan mata-mata Korea Selatan kepada AFP Selasa (4 Februari), setelah Ukraina mengklaim mereka telah ditarik setelah kerugian besar.
"Sejak pertengahan Januari, tampaknya pasukan Korea Utara yang dikerahkan ke wilayah Kursk Rusia belum terlibat dalam pertempuran," kata Badan Intelijen Nasional Korea Selatan.
"Salah satu alasan untuk ini mungkin adalah terjadinya banyak korban, tetapi rincian pastinya masih dipantau," tambahnya dalam sebuah pernyataan.
Militer Ukraina mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya yakin tentara Korea Utara yang dikerahkan ke garis depan di Kursk telah ditarik setelah menderita kerugian besar.
Badan intelijen Barat, Korea Selatan dan Ukraina mengatakan Pyongyang mengerahkan lebih dari 10.000 tentara untuk mendukung pasukan Rusia yang bertempur di wilayah Kursk barat, di mana Ukraina melancarkan serangan lintas batas yang mengejutkan pada bulan Agustus.
Baik Pyongyang maupun Moskow belum secara resmi mengonfirmasi pengerahan pasukan, tetapi kedua negara menandatangani kesepakatan, termasuk elemen pertahanan bersama, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan langka ke Korea Utara yang bersenjata nuklir tahun lalu.