Menu

Tentara AS yang Bertugas Aktif Dituduh Menjual Data Militer Sensitif ke China

Amastya 8 Mar 2025, 17:54
Diidentifikasi sebagai Jian Zhao, sersan pemasok baterai ditempatkan di Pangkalan Gabungan Lewis McChord di negara bagian Washington. jaksa federal menuduh bahwa Zhao berkomunikasi dengan rekan konspirator yang tidak disebutkan namanya dan menjualnya data rahasia /Departemen Kehakiman AS
Diidentifikasi sebagai Jian Zhao, sersan pemasok baterai ditempatkan di Pangkalan Gabungan Lewis McChord di negara bagian Washington. jaksa federal menuduh bahwa Zhao berkomunikasi dengan rekan konspirator yang tidak disebutkan namanya dan menjualnya data rahasia /Departemen Kehakiman AS

RIAU24.COM - Dua personel militer AS yang bertugas aktif telah didakwa menjual informasi militer dan pertahanan nasional yang sensitif ke China, mengungkapkan catatan pengadilan yang baru dibuka.

Diidentifikasi sebagai Jian Zhao, sersan pemasok baterai ditempatkan di Pangkalan Gabungan Lewis McChord di Washington.

Jaksa federal negara bagian menuduh bahwa Zhao berkomunikasi dengan rekan konspirator yang tidak disebutkan namanya dan menjualnya data rahasia.

Bersama Zhao, tentara AS aktif lainnya dari pangkalan militer yang sama telah didakwa oleh jaksa federal Oregon.

Pada X, Direktur FBI Kash Patel mengatakan, Orang-orang ini telah dituduh mencuri kemampuan intelijen pertahanan Amerika dan memberdayakan musuh seperti China dalam pengkhianatan terhadap negara kita."

"Mereka sekarang akan menghadapi keadilan Amerika," katanya.

Tuduhan terhadap Jian Zhao

Jaksa menuduh bahwa sersan pemasok baterai berulang kali menjual informasi rahasia.

Zhao diduga berhubungan dengan rekan konspirator yang tidak disebutkan namanya dari Juli hingga Desember tahun lalu dan menjual komputer militer terenkripsi dan 20 hard drive rahasia kepada mereka.

Dia sekarang telah didakwa berkonspirasi untuk mendapatkan dan mengirimkan informasi pertahanan nasional, serta penyuapan dan pencurian properti pemerintah.

Tentara AS lainnya didakwa 'mengkhianati' AS

Jaksa menuduh bahwa tentara kedua, yang diidentifikasi sebagai Li Tian, berbagi informasi sensitif terkait sistem senjata militer AS dengan seorang mantan tentara.

Menurut siaran pers dari Departemen Kehakiman AS, Li Tian diduga berbagi dokumen terkait kendaraan tempur Angkatan Darat AS Bradley dan Stryker dengan Ruoyu Duan, mantan tentara Angkatan Darat AS.

“Baik Tian dan Duan ditahan pada hari Kamis (6 Maret) dan telah didakwa berkonspirasi untuk melakukan penyuapan dan pencurian properti pemerintah,” kata DOJ dalam pernyataannya.

Dalam sebuah pernyataan, Jaksa Agung Pam Bondi mengatakan, “para terdakwa yang ditangkap hari ini dituduh mengkhianati negara kita, secara aktif bekerja untuk melemahkan kemampuan pertahanan Amerika dan memberdayakan musuh kita di China".

"Mereka akan menghadapi keadilan yang cepat, berat, dan komprehensif," tambahnya.

(***)