Menu

Kerusuhan Pecah di India, Mesjid Dibakar dan 13 Orang Tewas

Satria Utama 26 Feb 2020, 09:54
Massa pendukung dan penentang CAA bentrok di New Delhi, India. Foto/REUTERS
Massa pendukung dan penentang CAA bentrok di New Delhi, India. Foto/REUTERS

RIAU24.COM -  NEW DELHI - Kerusuhan berkobar di India. Sebuah masjid di New Delhi dibakar massa ketika protes damai yang berujung dengan bentrokan di kota itu pada hari Selasa kemarin. Tak hanya pembakaran mesjid, sebanyak 13 orang tewas  akibat insiden itu.

Masjid Ashok Nagar Delhi dibakar oleh massa yang tidak dikenal. Namun, menurut laporan lokal, masjid itu dikelilingi oleh gerombolan massa yang marah meneriakkan slogan-slogan ultranasionalis India sambil menempatkan "bendera Hanuman" di bagian atas masjid.

Dua jurnalis India, seperti dilaporkan The Week, diserang oleh gerombolan massa ketika mereka melaporkan tentang masjid yang dibakar. Sedangkan situs web India, The Wire, melaporkan ada massa yang berteriak "Jai Shri Ram" yang bila diterjemahkan menjadi "hujan es Ram" berkumpul di sekitar masjid yang dibakar.

Media lokal melaporkan bahwa toko-toko di daerah itu juga menjadi sasaran massa. Polisi memberlakukan pembatasan pada pertemuan besar di timur laut Delhi ketika muncul laporan tentang pelemparan batu dan lebih banyak bangunan dibakar.

Sunil Kumar, pengawas medis Guru Teg Bahadur Hospital, tempat korban luka dibawa, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa 13 orang tewas dalam kekerasan itu, termasuk seorang polisi.

Seorang pejabat lain di rumah sakit, Rajesh Kalra, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa 31 orang, termasuk 10 orang yang terluka parah, diterima rumah sakit.

"Sejak kemarin, kami telah memanggil polisi untuk memberlakukan jam malam, guna mengirim bala bantuan," kata Saurabh Sharma, seorang pelajar dari daerah yang dilanda kerusuhan yang membawa temannya yang terluka ke rumah sakit, kepada AFP yang dilansir Sindonews, Rabu (26/2/2020).

Anil Mittal, seorang perwira polisi senior, mengatakan sekitar 150 orang terluka dalam kekerasan yang dimulai ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiba dalam kunjungan dua hari ke India.

"Beberapa orang yang dibawa memiliki luka tembak," kata Rajesh Kalra, pengawas medis tambahan di Guru Teg Bahadur Hospital, kepada Reuters saat membicarkan kekerasan.

Kekerasan baru dilaporkan pecah di daerah-daerah berpenduduk Muslim seperti Karawal Nagar, Maujpur, Bhajanpura, Vijay Park dan Yamuna Vihar. Sedangkan batu-batu dilemparkan ke beberapa lingkungan seperti Maujpur.

Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal mengimbau warga untuk menjaga perdamaian setelah pertemuan mendesak para legislator yang baru terpilih di ibu kota.***