Menu

Geger Dokter PPDS Unair Bunuh Diri Diduga Kena Bully, Ini Kata Rektor

Riki Ariyanto 1 Sep 2020, 19:27
Geger Dokter PPDS Unair Bunuh Diri Diduga Kena Bully, Ini Kata Rektor (foto/ilustrasi)
Geger Dokter PPDS Unair Bunuh Diri Diduga Kena Bully, Ini Kata Rektor (foto/ilustrasi)

RIAU24.COM -  Selasa (1 September 2020), Di tengah rencana rilis senyawa bakal calon obat spesifik Covid-19, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya digegerkan dengan kabar seorang dokter penempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) kampus tersebut berinisal AB meninggal bunuh diri. Diduga bersangkutan mengakhiri hidupnya sebab mendapat bully dari senior.

zxc1

Dilansir dari Jatimtimes, sebelum meninggal, AB mahasiswa resident kedokteran Unair menempuh PPDS Bedah Plastik dan menjalani praktik di RSUD dr Soetomo. Seorang kerabat korban yang enggan disebut namanya menginformasikan AB bunuh diri dengan meminum cairan pembersih kamar mandi.  


"Dugaan awal penyebabnya di-bullying seniornya," duga kerabat AB tersebut, Selasa (1 September 2020).

zxc2

Pihak kampus sudah mengetahui kabar ini. Kepada awak media Rektor Unair Surabaya, Prof Moh Nasih menyebut AB baru saja menjalani stase bedah di RSUDI dr Soetomo. "Iya yang bersangkutan baru tiga hari state di RS," sebut Prof Nasih.

Mengenai pemicu aksi nekat AB yang tidak boleh ditiru itu, Prof Nasih menyatakan pihaknya belum bisa ungkapkan secara detail. "Belum ada laporan resmi ke kami dan masih ditangani kawan RSUD dr Soetomo, sebagaimana tempat proses belajar mengajar," sebut Prof Nasih.  

Meski demikian Prof Nasih sebut pihak Fakultas Kedokteran Unair sudah turunkan tim untuk mendalami kasus tersebut.