Ini Alasan Mengapa Area 'T-Zone' di Wajah Selalu Berminyak
RIAU24.COM - Area dahi, hidung, dan dagu atau 'T-zone' di wajah selalu lebih berminyak dibandingkan bagian lain. Meski masalahnya dapat dihilangkan, area T-zone yang berminyak bisa memicu masalah di kulit.
Tapi, kenapa sih area T-zone sangat berminyak?
Spesialis kulit dan estetika dari Colorado Dermatologic Society dr Gregory Papadeas mengatakan kulit di area dahi, hidung, dan dagu memiliki lebih banyak kelenjar sebaceous. Kelenjar ini mengeluarkan zat berminyak atai sebum lebih banyak dibandingkan bagiam lain di wajah.
"Jumlah pasti sebum yang diproduksi oleh kelenjar ini dapat berbeda tergantung pada genetika, usia, jenis produk perawatan kulit yang digunakan, dan kadar hormon Anda," kata dr Papadeas kepada Live Science.
Komponen berminyak dalam sebum sangat penting untuk menjaga kulit tetap terhidrasi, ternutrisi, dan terlindung dari kerusakan yang mungkin disebabkan oleh gesekan mekanis, seperti gesekan atau peregangan. Sebum lebih dari sekadar lapisan pelindung, menjadikannya bagian integral dari pertahanan kekebalan kulit.
Kelenjar sebaceous melepaskan campuran ini melalui proses kompleks yang disebut sekresi holokrin, di mana sel-sel terisi dengan sebum dan kemudian menghancurkan dirinya sendiri, memuntahkan zat tersebut ke kulit.
Genetika, usia, dan hormon seseorang mengatur kerja kelenjar sebaceous yang kompleks. Studi menunjukkan bahwa gen yang memengaruhi kerentanan seseorang terhadap jerawat juga mungkin terkait dengan aktivitas tinggi di kelenjar sebum.
Selain itu, ekskresi sebum dapat meningkat sebagai respons terhadap berbagai hormon, termasuk androgen, kelompok hormon yang terutama bertanggung jawab mendorong perkembangan sifat-sifat pria. Wanita juga memilik hormon ini, namun jumlahnya tidak sebanyak pria.
Menariknya, kulit di dahi, hidung, dan dagu mungkin memiliki reseptor androgen yang lebih sensitif dibandingkan bagian wajah lainnya. Artinya, produk tersebut dapat memproduksi lebih banyak sebum sebagai respons terhadap hormon reproduksi pria.
Hormon lain yang mempengaruhi produksi sebum termasuk hormon yang dibuat oleh tiroid, kelenjar di leher, dan hormon pertumbuhan, yang diproduksi oleh kelenjar pituitari otak dan membantu mengatur tinggi badan, panjang tulang, dan pertumbuhan otot.
Faktor lingkungan dan gaya hidup, seperti paparan polusi udara atau mengikuti praktik perawatan kulit tertentu, juga dapat merangsang sekresi minyak di T-zone. Misalnya, produk perawatan kulit berbahan dasar minyak dan tabir surya kimia terkadang dapat mengganggu fungsi kulit dengan menyumbat dan meradang kelenjar sebaceous. ***