Menu

Melihat Catatan Hitam Prabowo Subianto

Azhar 21 Aug 2023, 13:45
Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Sumber: tempo.co
Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Sumber: tempo.co

RIAU24.COM - Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad meyakini jika publik masih terngiang-ngiang terkait pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) masa lalu yang pernah dilakukan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

Sayangnya, persoalan tersebut tidak pernah dituntaskan Prabowo dikutip dari inilah.com, Senin 21 Agustus 2023.

"Jadi masa lalunya sangat buruk dari sisi itu, dia bukan hanya aparat negara masa lalu yang otoriter, tapi dia sebagai pimpinan militer ketika itu ya melakukan aksi kejahatan, yaitu penculikan para aktivis, sementara kita hidup di era demokrasi yang salah satunya didorong oleh para aktivis yang dulu di culik oleh Prabowo Subianto dan timnya, jadi dari sisi itu, itu persoalan yang serius," sebutnya.

Termasuk dua kali pelaksanaan Pilpres pada 2014 dan 2019 jika bicara soal strategi politik Prabowo dan pendukungnya yang juga disebutnya menjadi raport hitam Prabowo.

Pada pelaksanaan pemilu kala itu, terdapat dugaan tindakan politik identitas yang digunakan kubu Prabowo. Tujuannya untuk menjatuhkan lawan politiknya.

Kemudian penyebaran propaganda yang bertujuan untuk menghasut publik agar menurunkan tingkat kepercayaan mereka terhadap lembaga penyelenggara pemilu.

Pada saat perhitungan suara muncul istilah TSM (Terstruktur, Sistematis, dan Masif) yang menggambarkan penyelenggaraan pemilu curang.

Tak hanya itu, tahun 2019 massa pendukung juga pernah mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk melakukan protes dan berakhir dengan kericuhan.

"Hal itu bisa memicu konflik, itu sangat berbahaya. Politisi yang tidak mau mengakui kekalahan dan dua dilakukan dalam dua kali pemilu. Ini juga menurut saya catatan yang sangat penting," ujarnya.