Ketika Indonesia Tak Bisa Lepas dari Oposisi
RIAU24.COM - Pengamat politik dari FHISIP Universitas Terbuka Insan Praditya Anugrah menyebut Indonesia tak bisa lepas dari pengaruh oposisi.
Menurutnya, oposisi dibutuhkan untuk mencegah korupsi kekuasaan dikutip dari rmol.id, Senin 18 Maret 2024.
"Siapapun presiden yang dinyatakan menang oleh KPU, Indonesia butuh oposisi di parlemen yang kuat demi mencegah korupsi kekuasaan terjadi," sebutnya.
Sayang, hingga saat ini parpol yang kalah cenderung menghindari oposisi.
Hal itu karena mereka tidak ingin kehilangan akses terhadap kekuasaan dan kapital.
"Selama ini, terutama saya amati sejak SBY dilanjutkan Jokowi, sangat sedikit Partai Politik yang memutuskan untuk beroposisi dengan pemerintah dan bertindak mengawasi kekuasaan. Banyak parpol yang takut kehilangan akses kekuasaan dan kapital," ujarnya.
Berbeda dengan konteks negara presidensial yang membutuhkan partai pendukung pemerintah yang kuat agar pemerintah mudah melaksanakan kebijakan.